Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ibu Pekerja, antara Keluarga dan Beban Kerja

23 Desember 2021   20:54 Diperbarui: 23 Desember 2021   20:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moment hari ibu, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember sering dirayakan dengan berbagai kegiatan, terutama oleh berbagai organisasi wanita, dengan menghelat berbagai macam lomba yang diikuti oleh para wanita. 

Mulai dari lomba memasak, menyanyi, presenter bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, seperti lomba barap karung, lomba tarik tambang, balap terompah dan lain-lain.

Pernahkah terfikir oleh anda, mengapa pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para wanita dengan menjadikan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari ibu?

Kita dan bahkan semua orang tahu bahwa peran seorang ibu sangatlah besar (tetapi bukan berarti peran bapak kurang besar ya...). Seorang wanita (baca: ibu) memiliki peran ganda apabila sudah berumah tangga. 

Peran sebagai ibu rumah tangga  yang harus mengurus keluarga setiap hari sudah sangat berat. Bisa dikatakan mulai bangun tidur sampai tidur kembali.24 jam kerja nonstop tanpa jeda. 

Ketika membuka mata sudah harus memulai pekerjaan sehari-hari. Mulai dari mencuci baju, memasak, menyapu, menyiapkan makanan untuk keluarga, menyeterika, mengepel. 

Apabila seorang ibu juga seorang pekerja, maka harus ditambah lagi dengan beban kerja yang harus diselesaikan dikantor, ditambah lagi apabila dia harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai, sehingga tak jarang tugasnya harus diselesaikan di rumah. Karena kita berada dalam lingkungan masyarakat, tidak menutup kemungkinan untuk ikut aktif juga kegiatan kemasyarakatan, seperti arisan RT, PKK, dasawisma dan lain-lain.

Seorang ibu, kehadirannya sangat berarti bagi putra putrinya. Hal itu sangatlah wajar, karena ibulah yang mengandung,melahirkan, menyusui, merawat sejak kecil bahkan sampai mereka bisa mandiri. Jadi bukanlah hal yang mustahil, apabila seorang anak sangat dekat dengan ibunya.

Bagi seorang ibu yang memilki peran ganda (sebagai ibu rumah tangga juga sebagai seorang pekerja) harus bisa mengatur waktunya dengan sebaik-baiknya, sehingga terdapat keseimbangan antara waktu untuk keluarga dan untuk bekerja. Jangan sampai, karena mengejar karier, kita mengesampingkan urusan keluarga. 

Bukan berarti saya tidak mendukung seorang wanita untuk berkarier, bukan. Tetapi, seyogyanya kita bisa membedakan kapan waktunya harus bekerja dan kapan waktunya harus mengurus keluarga.

Dilema Ibu Pekerja

Ada beberapa alasan mengapa seorang wanita harus bekerja, antara lain:

1. Masalah ekonomi. Umumnya setiap orang yang bekerja adalah demi mencukupi kebutuhan atau karena masalah ekonomi. Apabila seorang wanita lebih memilih untuk bekerja, pasti karena mereka memiliki tujuan untuk bisa lebih mensejahterakan keluarga.

2. Karena mengamalkan ilmu yang diperoleh selama dibangku sekolah. Banyak orang memiliki prinsip, bahwa ilmu yang tidak diamalkan akan membeku. Karena alasan itulah, banyak orang lebih memilih untuk bekerja semata-mata untuk menerapkan dan mengamalkan ilmu yang dimiliki, karena selain menjadikan otak semakin terasah, juga akan bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

3. Mengisi waktu luang. Ada sebagian orang yang memiki prinsip bahwa mereka bekerja hanya untuk pengisi waktu luang saja. Kenapa begitu? Karena, kemungkinan dari segi ekonomi sudah tercukupi.

4. Status sosial. Seseorang yang bekerja, akan memiliki status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang menganggur. Mereka akan memiliki komunitas yang lebih bergengsi, karena, sebagian besar seseorang yang bekerja tentulah memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang hanya berdiam diri saja. Selain itu mereka memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi.

5. Demi sebuah karier. Alasan yang seperti ini hanya dimiliki oleh orang yang sangat menggilai pekerjaannya. Dia akan mengesampingkan urusan lain. Hidupnya didedikasikan penuh untuk pekerjaannya, karena mereka mengejar karier sebagi satu-satunya tujuan.  Mereka akan merasa puas apabila sudah berada dipuncak karier.

Nah, bagaimanakah tips agar seorang wanita pekerja, bisa sukses kedua-duanya, dalam arti, pekerjaannya lancar sedangkan urusan keluarga tidak terbengkalai. Ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan, antara lain:

  • Gunakan waktu senggang saat berada dirumah dengan sebaik-baiknya. Sempatkan memasak untuk keluarga. Selain itu, biasakan untuk menonton televisi bersama keluarga.

sumber gambar: https://id.lovepik.com/
sumber gambar: https://id.lovepik.com/
  • Sempatkan untuk jalan bersama keluarga. Tidak perlu terlalu sering, cukup sebulan atau dua bulan sekali. Untuk tempat juga tidak perlu tempat yang mahal atau yang jauh. Tempat rekreasi yang ada disekitar kitapun oke.
  • Berikan perhatian yang lebih untuk anak-anak. Misalkan dengan merayakan hari ulang tahunnya, mengucapkan selamat atas prestasi anak-anak, menemani putra putri saat belajar dan lain-lain.
  • Saat harus bekerja over time, belikan atau bawa buah tangan untuk anak-anak, supaya mereka sedikit terobati kekecewaannya karena ditinggal ibunya terlalu lama.

Bagaimanapun juga, seorang ibu juga manusia biasa. Mereka bisa merasakan capek  saat memiliki pekerjaan yang menumpuk, dan tak jarang, kekesalannya dibawa pulang ke rumah, sehingga mereka akan melampiaskan rasa capeknya di rumah. 

Dan yang terjadi kemudian, tentulah anak dan keluarga menjadi tumpuhan kekesalannya. Saya pribadi merasa yakin,bahwa itu semua hanya bersifat sementara, karena setelah semua kekesalan dan capeknya reda, mereka akan kembali menjadi ibu bagi putra putrinya.

Semua ibu pasti menyayangi keluarganya. Satu hal yang membuat mereka harus bekerja adalah demi keluarga juga. Jadi jangan sampai, karena mengejar karier, ibu harus membiarka keluarganya berantakan karena mereka tidak bisa memanage waktu dengan baik. Semangat untuk para ibu yang memiliki peran ganda. InsyaAllah lelah kita akan menjadi berkah untuk keluarga.

Saya dedikasikan tulisan ini untuk semua ibu yang bekerja untuk keluarga. Terlebih untuk ibu saya, yang sudah banting tulang merawat kami semua.

Selamat hari ibu.

Blitar, 22 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun