Mohon tunggu...
Sri Dewi
Sri Dewi Mohon Tunggu... Konsultan - Nama Sri Dewi

Nama Sri Dewi tempat tgl lahir Bagan Batu 09 Oktober 1997, hobi membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Itu Berkah, Bukan Musibah

5 Januari 2021   22:31 Diperbarui: 5 Januari 2021   22:37 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Doc. Hasil Pribadi

Siapa yang tak kenal dengan hujan bahkan penyair sekalipun mengagumi kehadiran nya hingga tercipta lah syair-syair indah nan berirama.

Seperti syair dari penulis :Bumi dan langit memang tidak pernah sama begitu juga hujan dengan manusia, akan selalu ada pandangan yang berbeda. Seperti petani yang mengharapkan turunnya hujan lalu sebagian pedagang berdoa agar hujan tak turun agar dagangannya laku terjual. Padahal bumi ingin alam tetap tumbuh dengan subur Apapun perbedaan nya sesungguhnya ada Rahmat didalam nya seperti hadis berikut ini :

" Dan dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebar kan rahmat-Nya dan dialah yang maha pelindung lagi maha terpuji.  ( QS Asy Syuura : 28). "

Apapun pandangan anda terhadap hujan tidaklah salah. Tapi jika hujan selalu dikaitkan dengan musibah mungkin harus sedikit dipertimbangkan. Coba anda bayangkan jika dimuka bumi ini terdapat tanah yang luas, dan tanaman yang subur. Mungkin akan berganti tandus dan gersang jika tak ada hujan.

Gambar. Doc. Hasil Pribadi
Gambar. Doc. Hasil Pribadi
Ada sedikit kenangan di bulan Desember lalu tepat nya Di Kota Medan yang menjadi tempat tinggal ku saat ini. Hujan kala itu mengguyur hampir di seluruh Wilayah Kota Medan. Dan banjir yang terparah terjadi di desa Kampung lalang karena banjir menggenangi hampir setinggi orang dewasa kira-kira hampir 3 meter. 

Dan akses jalan pun mulai lumpuh bahkan hampir sebagian kendaraan terbawa arus, dan bahkan ada sebuah mobil yang terjebak di lubang banjir karena mesin tak lagi dapat berfungsi.  Banyak yang mengeluhkan bahwa hujan lah penyebab banjir, membuat mereka kehilangan tempat tinggal. Hingga bekerja sedikit terhambat. Tapi syukurnya tempat tinggal ku tidak tergenang banjir. Itu menandakan bahwa hanya sebagian wilayah yang terkena banjir setelah diguyur hujan seharian.

Menurut kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG). Dwikora Karnawati menyatakan, musim hujan di Indonesia akan dimulai dari wilayah Indonesia barat dan sebagian besar wilayah Indonesia di prakirakan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021.

Dan berdasarkan penelitian ilmiah. Hujan terbentuk tidak dengan mudah begitu banyak proses yang terjadi didalam nya dimulai dari menguap nya air dilaut yang kemudian ditampung di awan lalu terjadilah proses penguapan hingga terbentuk menjadi butiran-butiran air.

Dan Siapa bilang hujan tidak mengenal musim, coba mundur dari hitungan waktu selama satu tahun penuh di 2019. Apakah setiap bulan di guyur oleh hujan. Bisa-bisa kalau itu terjadi bumi kita berubah menjadi lautan. Itu menandakan bahwa hujan tidak terjadi dalam satu tahun penuh oleh sebab itu kita wajib mensyukuri apapun yang terjadi, tidak kecuali turun nya hujan. Bahkan dalam Al-Qur'an menjelaskan :

Gambar. Doc. Hasil Pribadi
Gambar. Doc. Hasil Pribadi
Nah sebagai manusia yang sejati jangan pernah melihat segala sesuatu itu hanya dengan kaca mata kesalahan karena semakin membuat kita jauh dari kata bersyukur.

Jika anda beranggapan bahwa banjir disebabkan oleh hujan itu salah besar, karena banjir tidak hanya dikaitkan dengan hujan tapi lingkungan yang sudah terlanjur tercemar oleh limbah-limbah sampah, dan drainase yang tersumbat, dan bagaimana air mampu terserap oleh bumi sedang kan pohon-pohon beralih menjadi gedung-gedung berjulam tinggi.

bahkan sudah jarang kita temui sawah nan elok berjejeran karena kini telah berumah menjadi pabrik produksi. Oleh sebab itu kesadaran juga diperlukan agar terjadi nya banjir tidak sepenuh nya karena hujan. Karena Hujan itu Berkah, Bukan Musibah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun