Mohon tunggu...
Sri DewiRahmawati
Sri DewiRahmawati Mohon Tunggu... Penulis - 19170004

Selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dan Pembelajaran, Apa Ciri-cirinya?

27 Februari 2020   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2020   06:24 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah proses dimana kita belajar dengan segala hal yang ada di hadapan kita. Belajar adalah bagian dari pendidikan yang seharusnya kita lakukan setiap waktu dan setiap hari. Dimanapun kita berada kita harus belajar, belajar, belajar, dan belajar. Tidak ada yang melarang kita untuk membatasi apa yang kita pelajari. Semua orang mengaharapkan dirinya mampu bermanfaat dengan apa yang mereka pelajari.\

Pembelajaran berbeda dengan belajar. Pembelajaran dapat diartikan bahwa kita harus mempelajari apa saja pelajaran atau proses belajar yang harus ditempug dengan kita diajar oleh pengajar atau guru yang biasanya dilakukan oleh para pengajar kepada siswa-siswinya. Sedangkan belajar dapat diartikan kita mempelajari segala sesuatu yang sekiranya kita mau mempelajari dan kita tekun dengan apa yang sedang dipelajari. 

Karena belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas dengan duduk dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi belajar juga dapat dilakukan di manapun kita berada tanpa terbatas oleh waktu dan tempat. 

Belajar adalah hal yang paling sering kita lakukan dari kita kecil hingga tua nanti. Banyak hal hal yang harus kita pelajari dalam kehidupan ini, yang tidak hanya dengan duduk mendengarkan di dalam kelas, belajar yang dapat dilakukan banyak sekali macamnya.

Seperti yang kita ketahui belajar adalah proses dimana kita mendapatkan suatu hal baru yang kita tertarik dan mempunyai perasaan keingintahuan tentang apa yang ada di hadapan kita. 

Tanpa kita sadari kita sudah belajar dari kita bayi, yakni dengan suatu hal sangat sederhana seperti ketika kita belajar memanggil ayah dan ibu, belajar mengahafalkan nama orang yang di sekitar kita, belajar memegang botol susu, dan yang lainnya. Semua dilakukan dengan proses yang yang runtut dan tidak secafa terpaksa ataupun dipaksa. Kita akan terus belajar, belajar, dan belajar.

Berbeda dengan pembelajaran, dalam pembelajaran kita harus mampu menguasai apa yang seharusnya kita kuasai dalam suatu pelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di sekolah atau d dunia pendidikan menjadikan kita harus menguasai mata pelajaran yang telah ditentukan oleh dinas pendidikan yang berlaku di negara ini. 

Kita harus sadar, pembelajaran yang dilakukan dikarenakan kita diharapkan di masa depan nanti. Kita sebagai penerus bangsa harus melek terhadap ilmu pengetahuan yang kini sudah sangat beragam macamnya. Tidak ada yang menginginkan kita tidak belajar. Para pelajad yang kini menempuh pendidikan diharapkan mampu nenjadi lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya.

Kemajuan sebuah bangsa karena tinggi akan intelektualnya dan semua orang dalam negaranya mampu menguasai secara teknik dan materi yang mereka pelajari. Tidak hanya mampu mempelajari apa yang dipelajari tapi kita diharapkan mampu merealisasikannya secara nyata kepada semua orang yang ada di sekitar kita.

Karena kita harus mampu mengahasilkan kerja nyata. Bukan hanya menjadi pelajar yang santun dalam menerima pelajaran tapi kita harus mampu memberikan kontribusi yang nyata. 

Kita adalah penerus bangsa di masa depan, jangan hanya mudah untuk diberi pelajaran tapi tidak bisa memberikan pelajaran kepada orang yang lain yang seharusnya mendapatkannya. Kita harus sadar akan lingkungan kita. Dan kita harus berproses dalam belajar tanpa disuruh atau karena tuntutan.

Ciri-ciri Perilaku Belajar

Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku menyadari terjadinya perubahan tersebut atau merasakan adanya perubahan dalam dirinya. Dalam belajar kita harus merasakan sebelum dan sesudah belajar apa yang kita dapatkan. 

Kita harus sadar dengan ilmu yang kita dapatkan. Baik atau tidaknya kita lah yang menentukan dan memilihnya. Jangan hanya menerima tapi tidak menyaringnya terlebih dahulu. Karena ilmu adalah yang menentukan kepribadian kita nantinya.

2. Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional

Perubahan yang terjadi berlangsung secara berkesinambungandan tidak statis. Satu perubahan menyababkan perubahan selanjutnya yang akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. Ilmu yang kita pelajari akan bersambung dengan ilmu-ilmu yang lain tidak akan ada habisnya. Karena semuanya saling berkaitan. 

Tidak ada ilmu yang tidak memiliki kaitan dengan ilmu lain, contohnya dahulu kita di sekolah dasar mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan alam dan sosial. Pelajaran itu akan selalu berproses sampai hingga nanti kita menjadi mahasiswa dan mahasiswi. Dalam perkuliahan pun pembelajaran dilakukan secara bertahap. Dari semester satu hingga semester delapan.

3. Perubahan bersifat positif dan aktif

Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena karena usaha pelaku sendiri. Atas ilmu yang kita pelajari pasti kita berharap untuk jadi lebih baik lagi. 

Berharap lebih menjadi orang yang bermanfaat dengan apa yang kita pelajari dan ketika kota sudah mendapatkan atau menguasai ilmu itu kita akan merasa kita bisa melakukan sesuatu karena kita tahu dari ilmu yang kita dapat, itu yang membuat kita lebih aktif dan tanggap dalam menghadapi masalah pengetahuan. 

Semakin kita berwawasan luas kita akan semakin aktif dalam bergerak dalam hal merealisasikam ilmu dan berproses dengan ilmu yang kita dapat dan juga membagikannya kepada orang lain dengan senang hati. Jangan hanya kita aktif sendiri karen merasa paling menguasai ilmu, tapi bagilah ilmumu maka akan lebih bermanfaat.

4. Perubahan bersifat permanen

Apa yang didapat tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan terus dimiliki bahkan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih. Ilmu yang kita dapat tidak akan hilang diambil orang. Ilmu itu akan selalu ada dalam diri kita, jika kita selalu menjaganya secara baik dan tidak melupakannya. 

Bagaimana kita mendapatkan ilmu itu melalui proses yang panjang dan tidak mudah, karena orang yang mencari ilmu membutuhkan banyak pengorbanan. Mulai dari waktu, uang, dimana kita akan mencarinya dan kita pun harus mendapatkan restu dari orang tua yang memfasilitasi kita dalam memudahkan mendapatkan ilmu. Ilmu yang telah didapatkan tidak akan hilang, kita harus selalu menjaganya. 

Bukan berarti kita menjaga tapi tidak membagikannya kepada orang lain, justru dengan berbagi ilmu pengetahuan kepada orang lain dapat memperkuat ilmu pengetahuan yang ada di dalam diri kita. Jangan hanya disimpan dalam diri sendiri, karena kita butuh merealisasikan apa yamg kita dapatkan di lingkungan kita, karena kerja nyata itu penting.

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 

Dalam belajar kita harus punya tujuan. Ketika kita mempelajari suatu ilmu apa tujuannya ketika ilmu itu telah di dapatkan. Apa yang akan dilakukan ketika ilmu itu sudah di dapatkan. Kita harus punya tujuan yang jelas. Agar ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Ilmu yang kita pelajari  harus punya arah, dari kita belajar kita harus mampu menentukan kemana kita setelah mendapatkan ilmu itu. Jika tidak ada arah yang sebelumnya ditentukan kita akan terombang-ambing karena ilmu pengetahuan yang kita dapatkan hanya percuma.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Ilmu mempengaruhi diri seseorang. 

Semakin tinggi ilmu seseorang semakin berwibawa dalam mengahadapi segala sesuatu. Tapi bukan berarti bagi orang yang yang berilmu menjadi sombong akan pengetahuannya. 

Semakin kita berilmu kita harus sadar diri jangan sombong akan apa yang kita miliki. Tidak hanya ilmu yang menjadikan kita lebih berharga tapi ilmu harus disampingi dengan akhlak yang baik pula. Karena itulah yang memberi kelengkapan kita dalam menuntut ilmu.

Konsep belajar dan pembelajaran sangat penting karena adanya konsep dapat mengatur langkah apa saja yang harus dilakukan dalam belajar dan apa saja yang harus dilakukan dalam pembelajaran entah itu di manapun, kapanpun, dan oleh siapapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun