Mohon tunggu...
Ni Kadek Sri Ariani
Ni Kadek Sri Ariani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Unmas Denpasar

Fakultas Ekonomi Program Study Akuntansi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kunjungan Investor Asing di Pasar Modal Indonesia Kian Meningkat

31 Maret 2020   00:04 Diperbarui: 10 April 2020   16:55 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ni Kadek Sri Ariani

"Prodi Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar

Pasar modal Indonesia merupakan salah satu Negara tujuan investasi bagi inventor di Negara -- Negara maju. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan jumlah investor asing di pasar modal Indonesia semakin meningkat karena perekonomian negara Indonesia sudah membaik dan dipercaya oleh investor asing. 

Jika dibandingkan dengan jumlah investor asing pada tahun 2017 sekitar 55% dan di tahun 2018 meningkat menjadi 53% dari total jumlah investor saham sebanyak 830.318 investor.Meskipun di satu sisi kenaikan jumlah investor asing tersebut sangat mempengaruhi jumlah investor lokal, Kenaikannya menjadi bukti bahwa fundamental di Indonesia dalam kondisi baik. "Kalau di tahun 2017 jumlah investor lokal sekitar 50 % dan di tahun 2018 turun menjadi sekitar 45%," Perkembangan investor asing dalam pasar modal Indonesia sejalan dengan aktifnya pasar modal Indonesia. 

Pasar modal Indonesia menjadi aktif semenjak pemerintah mengeluarkan beberapa kebijaksanaan., dan saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menarik lebih banyak minat investor asing untuk menanam modal di Indonesia. Berbagai cara mulai dilakukan dari pembangunan infrastruktur hingga fasilitas perizinan dibenahi agar semakin banyak pelaku bisnis dari luar negeri yang menanamkan modal di pasar modal  Indonesia. 

Dengan wilayah yang luas, Indonesia memang membutuhkan banyak modal untuk memastikan seluruh pelosok mendapatkan pembangunan yang memadai. Terlebih lagi, Indonesia berbentuk kepulauan sehingga pembangunan bisa saja terhambat karena alasan akses dan mobilitas. Padahal, kekayaan alam dan potensi Indonesia terbilang sangat tinggi. Lokasi strategis juga menjadi keunggulan Indonesia di pasar internasional.

Salah satu alasan utama mengapa  Indonesia membutuhkan investor asing adalah daya konsumsi masyarakat serta tren ekspor yang masih rendah. 

Infrastruktur kawasan industri dan sektor penunjang ekonomi tentu saja bisa menghabiskan anggaran yang besar. Sedangkan, Indonesia belum memiliki tabungan yang cukup untuk mendanai pembangunan tersebut dari kantong sendiri. Dengan begitu, pembangunan tidak bisa bertumpu pada investasi dalam negeri saja. 

Jadi Penanaman modal oleh investor  asing secara otomatis akan meningkatkan jumlah ekspor terutama pada sektor produk. Pada sektor pariwisata, pembangunan tujuan wisata yang pesat akan menarik minat wisatawan asing untuk datang sehingga akan meningkatkan pendapatan negara. Investor asing yang menanamkan modal dengan cara membangun perusahaan atau pabrik di Indonesia diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal dengan maksimal. Dengan mempekerjakan sumber daya manusia lokal, perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia bisa mengedukasi pekerja mengenai kualitas produk, teknologi produksi, dan etos kerja yang baik. 

Jadi, investasi bukan hanya dilakukan untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga membangun investasi intelektual bagi tenaga kerja. Maka dari itu, pemerintah semakin menyadari pentingnya investa asing dalam perkembangan Indonesia. Selain untuk memanfaatkan wilayah yang luas, investasi asing ini juga bisa mendatangkan banyak dampak positif bagi Indonesia.

Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui, investor asing masih diperlukan untuk memberikan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Semakin tinggi investasi asing di pasar modal Indonesia akan menimbulkan kerentanan dari dana asing. Di sisi lain, otoritas BEI juga tidak bisa melarang investor asing untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia. Larangan tersebut justru akan menimbulkan dampak negative sehingga memperlambat pertumbuhan perekonomi Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun