Mohon tunggu...
Sri AgusYuliatiningsih
Sri AgusYuliatiningsih Mohon Tunggu... Guru - Penulis buku kumpulan puisi "AdA, Aku dan Aku"

Ibu rumah tangga sekaligus pendidik di Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjawab Tanya

23 Oktober 2022   13:57 Diperbarui: 23 Oktober 2022   14:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini sengaja ku kumpulkan
Riuhnya hati yang berserakan
Berlarian ke sana ke mari tak bertujuan.
Aku tahu, bulan itu selalu kau tunggu
Aku merasa, sinar redupnya selalu kau jaga
Meski ribuan diksi kau satukan dalam notasi
Meski untaian kata kau susun lewat cerita
Ada noktah yang kau jaga keutuhannya.
Dengan ringannya lisanmu berucap padaku,
"Tak ada hati yang ku pilih selainmu, tak ada rasa yang berbunga tanpa hadirmu, tiadamu adalah kehancuranku"
Hai, jiwa yang selalu menutup luka dengan rayunya
Jiwa yang tinggi mencinta namun malu mengakuinya
Apa kau tahu serpihan mana yang kau lindas setiap waktu?
Apa kau tahu seberapa jauh kau berkelana menapaki sisi duniamu?
Apa kau tahu jiwa ini masih hidup untuk merasa sunyi?
Aku tetap akan tersenyum
Meski pastimu tak pernah terhimpun
Aku tetap akan tertawa
Di antara egomu yang kian meronta
Aku akan tetap ada
Meski seringkali kau lupa.
Lalu, apa salah jika ku tanya
Jalan mana yang kau pilih di antaranya
Walau ku tahu akhir jawabnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun