English as Medium Instruction (EMI) Setting: Mendukung Program Transfer Kredit Internasional Online

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253) dan  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang memberikan hak kepada mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan belajar sampai dengan 3 (tiga) semester di luar program studi dan/atau perguruan tinggi, maka salah satu upaya adalah diluncurkanlah program Transfer Kredit Internasional Tahun 2021 bagian dari program MBKM. 

Program transfer Kredit Internasional ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk mengikuti perkuliahan dan berinteraksi dengan mahasiswa lain di universitas mitra, sehingga mahasiswa akan mendapatkan nilai tambah berupa peningkatan hard skills dan soft skills, perluasan dan penguatan jejaring, kerja sama, pemahaman sosial budaya dan internasionalisasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Selain Universitas Indonesia mengirim mahasiswa ke universitas mitra luar negeri (Host University) maka diharapkan universitas Indonesia juga menerima mahasiswa (Home University).

Ketika universitas di Indonesia menjadi home university, maka berapa mata kuliah yang telah disepakati antar program studi dan universitas akan  menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran, yang disebut dengan English as Medium Instruction (EMI). Menurut Dearden (2014), EMI adalah pembelajaran dengan menggunakan Bahasa Inggris pada negara yang Bahasa pertamanya bukan Bahasa Inggris. Pada proses pembelajaran, materi atau bahan ajar, tugas, dan bahasa menggunakan Bahasa Inggris. 

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh (Bax, 2010; Floris, 2014; Cosgun& Hasirci, 2017; Aguilar, 2017) bahwa  mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan EMI setting dapat meningkatkan kemampuan  berbahasa, baik itu listening, speaking, reading, dan writing karena mahasiswa dituntut untuk membaca materi, presentasi, berdiskusi,  mengerjakan tugas dan mengerjakan ujian dalam Bahasa Inggris.

Universitas PGRI Madiun, mulai melaksanakan program Transfer Kredit Internasional dan pelaksanaan kelas (EMI) baru sejak Tahun 2020. Kerena baru saja menerapkan program ini, tentu dirasa berat baik terutama  terkait dengan persiapan dosen, mahasiswa, dan bahan ajar. Kelas ini diterapkan pada mata kuliah di beberapa program studi, seperti: Akuntansi, Manejemen, Biologi, Fisika, Matematika, dan PGSD. Dikarenakan pandemic Covid19, pembelajaran pun dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan pembelajaran secara synchronous maupun asynchronous.

Berikut adalah hasil evaluasi berdasarkan kuesioner yang diberikan ke 188 mahasiswa terkait  persepsi mahasiswa terhadap pemahaman materi dan kesulitan berpartisipasi dalam diskusi di kelas internasional tahun 2020-2021. 

Pada item pemahaman materi, 64.8% mahasiswa setuju bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi dan sumber ajar. Sedangkan pada item berpartisipasi, 48.8% mahasiswa mengalami kesulitan pada saaat berdiskusi dengan menggunakan Bahasa Inggris dan berinteraksi dengan mahasiswa mitra, sehingga ini mempengaruhi partisipasi di dalam kelas. 

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan salah satu peserta dari Program studi PGSD mahasiswa semester 7, yaitu Dwi Rismawati Ningrum yang menyatakan bahwa kebanyakan teman-teman masih berjuang dan berusaha untuk memahami materi dan mengikuti perkuliahan dengan Bahasa Inggris. 

Oleh karena itu salah satu hal untuk menyiasati adalah dengan membaca materi dengan maksimal  sebelum perkuliahan, jadi itu akan mempermudah dalam mengikuti alur perkuliahan dan aktif berdiskusi. Selanjutnya,  Nadhia mahasiswa semester 5 dari Pendidikan Biologi, menyampaikan bahwa dia kurang memahami materi yang disampaikan dengan baik karena dalam pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris sedangkan kemampuan berbahasa inggrisnya kurang. Dia menambahkan bahwa bisa memahami apa yang disampaikan dosen dan teman, namun sulit untuk memberi tanggapan.

Berdasarkan hasil evaluasi, terkait dengan persepsi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, dapat disimpulkan bahwa program kelas dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar perkuliahan berdampak positif dan negative terutama untuk universitas pemula. Bagi universitas, program ini adalah bagian dari realisasi kerjasama dengan universitas mitra. 

Selanjutnya, bagi mahasiswa, dengan mengikuti program ini, mereka mendapatkan dua hal baru, yaitu: pengalaman terkait perkuliahan yang menggunakan Bahasa Inggris dan menambah wawasan dan pengalaman perkuliahan dengan berinteraksi dan berkomunikasi dengan mahasiswa lain dari universitas mitra.