Pernah melihat badut? Tentu saja pernah, ya. Badut yang gendut dan  lucu bagi sebagian anak sangat menyenangkan. Kehadirannya di pesta ulang tahun dinantikan untuk menghibur anak-anak.Â
Wajahnya yang dilukis dengan warna yang mencolok dan menggunakan topeng memang tidak memperlihatkan wajah aslinya. Ditambah lagi pakaian dan posturnya yang besar kemudian menari dan menyanyi dengan menggemaskan. Anak-anak akan tertawa senang dan terhibur. Namun, tidak semua anak merasakan hal demikian, ada anak yang bukannya senang melihat badut, tetapi malah ketakutan dan histeris.
Ketakutan adalah hal irasional yang tidak dapat dihindarkan.  Seringkali anak yang ketakutan akan menjerit sekuat tenaganya tanpa mengenal tempat. Sebagai orang tua tentu kita, berusaha menenangkannya. Kadangkala bukannya berhenti menangis tetapi  semakin menjadi bahkan tantrum. Bila terjadi ditempat umum dan menjadi pusat perhatian tentu saja kita merasa malu.
Ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi rasa takut anak terhadap badut:
Tidak memaksa anak untuk berhadapan langsung dengan badut. Namun, bila pertemuan tidak dapat dihindari maka, Bunda dapat      menenangkan dengan merangkulnya atau membawa anak menjauh dari objek yang ditakuti.
"tidak usah takut, tidak apa-apa"  tentu saja tidak dapat membuat anak langsung berubah menjadi tenang. Karena ketakutan adalah hal yang  tidak dapat dijelaskan dan sifatnya kadang di luar nalar.
Perlihatkan gambar badut atau animasi yang sejenis. Apakah reaksi anak terlihat ketakutan? Jika ketakutan, Bunda dapat memegang gambar tersebut untuk memberi contoh bahwa tidak apa-apa dan tidak perlu takut dengan gambar tersebut. Kemudian, Bunda dapat memegang tangannya dan membantunya untuk menyentuh gambar tersebut.
Bila respon anak tidak takut melihat gambar, dapat Bunda tingkatkan memperlihatkan boneka. Boneka berbentuk  menyerupai badut.
Mengajak anak bermain ke tempat yang ada badutnya dengan suasana tempat terbuka dan banyak orang. Ajak anak mengamati badut dari kejauhan kemudian jika reaksinya tidak terlihat ketakutan, Bunda dapat mengajaknya mendekat. Namun, Bunda jangan memaksa,  bila anak masih tidak mau mendekati  badut.  Perlu waktu untuk membuat anak yakin bahwa sebenarnya badut adalah manusia.
Menjelaskan kepada anak bahwa badut adalah manusia biasa seperti dia. Badut melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang. Untuk meyakinkan, tidak ada salahnya Bunda memperlihatkan kepada anak saat badut melepas kostumnya dan berdandan untuk menjalankan tugasnya.
Demikianlah beberapa cara mengatasi rasa takut anak terhadap badut. Semoga dapat membantu ya , Bunda. Anak-anak tidak lagi takut melihat badut dan dapat menikmati acara ulang tahun yang dimeriahkan oleh badut atau fun dan happy saat karya wisata ke tempat yang ada si ogak-ogak.
Penulis : Sri Setiyowati
Editor : Sisri