Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Guru - Sri Lestari

Saya adalah mahasiswa pendidikan profesi guru dalam jabatan angkatan 4 tahun 2021 pada Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, pada masa pandemi seperti ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring melalui Learning Managemen System ( LMS ). setiap kegiatan harus dikirim secara online namun jika cuaca sedang kurang bagus proses pengirimannya pun akan mamakan waktu yang cukup lama sehingga menguji kesabaran untuk menunggu proses sampai berhasil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Berbasis Neurosains

6 Desember 2021   20:30 Diperbarui: 6 Desember 2021   20:55 4829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menghadapi tantangan jaman yang semakin maju sekarang ini para pendidik dituntut untuk menyiapkan peserta didiknya agar menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria dan beraklak mulia. 

Abad 21 dan era industri 4.0 menuntut anak untuk mempunyai ketrampilan berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, berkomunikasi dan literasi teknologi. Untuk memenuhi tantangan itu maka pendidik harus bisa memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran.

Neurosains adalah ilmu yang mempelajari system saraf otak dan fungsinya. Pembelajaran berbasis neurosains bertujuan untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak dalam proses pembelajaran. Dengan neurosains kita memperhatikan kenyamanan anak saat mengikuti pembelajaran. Kita buat suasana hati anak agar senang dalam mengikuti pembelajaran. 

Dengan begitu limbik akan berpihak pada kita. Bila limbik mendapatkan perlakuan yang menyenangkan maka anak akan mampu berpikir logis, rasional,analisis, kreatif dan kritis. Biarkan anak merasa nyaman dan rileks saat mengikuti pembelajaran. Dengan begitu pengalaman belajar anak akan lebih berkesan dan bisa mengendap lama di otak anak. 

Pembelajaran neorosains sangat memanjakan kenyaman anak dalam mengikuti pembelajaran. Neurosains tidak mengenal paksaan dan kekerasan pada anak saat mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran neurosains mempunyai beberapa prinsip penting. Pembelajaran terkait penyerapan informasi paling baik dilakukan pagi hari. Dan waktu pengulangan, pengolahan dan refleksi paling baik dilakukan sore hari. Hal ini dilakukan karena pada pagi hari memori otak kita jangka pendek. Sehingga hanya bisa mengingat informasi sebentar saja. 

Dan sore hari memori otak kita jangka panjang. Sehingga bisa mengingat informasi dalam waktu yang lama. Jadi pemberian materi yang baru sebaiknya di lakukan di pagi hari dan pengulangan materi dilakukan di sore hari agar mudah diserap oleh otak sehingga otak bisa menyerap materi dengan lebih banyak  dan bermakna.

Otak memiliki siklus bio-kognitif terkait perhatian yang naik turun setiap 90 menit. Maka tiap 90 menit dilakukan peregangan relaksasi tubuh dengan tenang sekitar 10 menit. Hal ini akan memberi waktu bagi otak untuk beristirahat sejenak. 

Dengan begitu otak anak tidak terforsir secara terus menerus. Dengan istirahat sejenak anak akan lebih mudah dalam memusatkan perhatian dalam pembelajaran. Karena otak selalu dalam keadaan fres.

Belahan otak kiri dan kanan mengalami siklus efisiensi secara bergantian setiap 90 -- 100 menit dari spasial tinggi -- verbal rendah -verbal tinggi -- spasial rendah. Jadi dominasi otak kita berpindah secara bergantian dari kanan ke kiri dan kiri ke kanan 16 kali sehari. Periode pergantian otak kanan dan kiri tiap anak berbeda -- beda. 

Maka guru harus memberi kesempatan anak untuk melakukan gerakan pelenturan sepanjang pusat lateral tubuh dan berjemur dibawah sinar matahari pagi, sehingga kedua belahan otak dapat terstimulasi dengan baik.

Pembelajaran neurosains akan lebih optimal bila mampu mengembangkan belahan otak kanan dan kiri secara seimbang. Pembelajaran yang baik adalah menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri. Karena masing-masing otak mempunyai tugas berpikir sendiri-sendiri. 0tak kiri lebih banyak digunakan untuk proses berpikir secara analitis, verbal dan selaras. 

Dan otak kanan lebih digunakan untuk untuk berpikir secara visual, intuitif dan kreatif. Dengan menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri, maka semua kecerdasan anak akan dapat terstimulus dengan seimbang. Karena kecerdasan anak ada bermacam-macam. Bersifat majemuk.

Pembelajaran berbasis neurosain mencapai hasil terbaik bila difokuskan pada pembahasan materi dipecah menjadi kegiatan lain seperti kerja kelompok, kemudian difokuskan kembali pada pembahasan materi. Karena pembelajaran yang terfokus terus menerus menjadi semakin tidak efisien. Bagaimanapun juga otak manusia bukanlah mesin. 

Yang bisa diforsir secara terus-menerus tanpa memberi waktu untuk istirahat , walaupun hanya sejenak. Jangan pernah memaksa anak untuk terus belajar saat dia mengatakan sudah lelah. Karena nanti akan berakibat fatal.

Pembelajaran akan menarik perhatian otak , jika memperhatikan perubahan gerakan, cahaya, kekontrasan dan warna. Inilah pentingnya memberikan kegiatan belajar yang bermakna bagi anak. Kegiatan belajar yang bervariasi dan inovatif akan mengatasi kejenuhan pada anak. Suasana yang menarik dan meriah akan membuat anak fokus pada pembelajaran.

Proses pembelajaran agar optimal perlu memperhatikan beberapa factor lingkungan. Contoh : suhu ruangan, warna kelas, desain tampilan media, aroma, musik, tanaman, setting tempat duduk dan lain -- lain. Dengan memperhatikan penataan lingkungan yang tepat , pembelajaran akan lebih optimal lagi. Buat anak senyaman mungkin saat mengikuti pembelajaran.       

Pemberian gizi  yang gizi yang baik juga akan lebih mengoptimalkan pembelajaran. Karena jika jika anak memperoleh gizi dan nutrisi yang cukup maka HB anak akan tinggi. Dan bila kadar HB tinggi konsentrasi anak akan tinggi juga. semakin tinggi HB maka anak akan makin berkonsentrasi. Itulah pentingnya pemberian gizi seimbang bagi anak setiap hari. 

Pemberian asupan gizi yang cukup bagi anak akan ikut memperlancar proses pembelajaran. Jadi pemberian sarapan pagi bagi anak sangat dianjurkan dalam membekali anak pergi ke sekolah.

Emosi anak juga memegang peranan penting dalam pembelajaran neurosains. Emosi memicu perubahan zat kimia dalam tubuh yang dapat mengubah suasana hati dan perilaku anak. Kondisi emosi  positif anak sama pentingnya dengan konten kognitif dari mata pelajaran yang akan disampaikan. Itulah pentingnya kegiatan apersepsi saat pembelajaran. 

Pada saat apersepsi guru dituntut menyiapkan kondisi psikologis anak agar siap menerima pembelajaran yang akan dilakukan. Buat anak senang ketemu dengan guru dan teman-temannya, tanyakan perasaannya hari itu dan munculkan semangat belajarnya. Saat apersepsi guru bisa bermain tebak-tebakan agar suasana hati anak ceria.

Demikian artikel saya. Semoga bermanfaat.

Pembelajaran Berbasis Neurosains 

Oleh : Sri Lestari, S.Pd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun