Seorang filosof modern, penggagas teori kontrak sosial, JJ Rousseau mengatakan, 'makin banyak orang pandai, makin sulit mencari orang jujur.' Pernyataan ini bisa kita jadikan introspeksi bersama. Bahwa kejujuran menjadi hal penting yang sering dilupakan. Kepandaian tidak ada apa-apanya jika tidak disertai dengan kejujuran. Menyertakan kejujuran dalam setiap kehidupan sehari-hari, menjadi hal yang mutlak dilakukan di era modern seperti sekarang ini.
Sayangnya, kejujuran itu sulit didapatkan. Banyak pemimpin mengaku mengedepankan kepentingan masyarakat, tapi justru melakukan korupsi. Banyak orang mengaku sebagai seorang yang religius, tapi justru seringkali mengeluarkan pernyataan ujaran kebencian. Kepandaian justru dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik. Pun dukungan publik juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik. Ironisnya, orang-orang yang tidak jujur ini tidak sedikit yang menduduki posisi penting di negeri ini.
Mari kita jadikan momentum Isra Mi'raj beberapa hari lalu, untuk mengembalikan negeri ini ke jalan yang benar. Mari kita saling introspeksi, stop cari kejelekan dan kesalahan orang lain. Saatnya semua orang yang ada di Indonesia, apapun latar belakangnya, apapun agamanya, harus dan wajib mengedepankan nilai-nilai penghargaan antar sesama. Memanusiakan manusia wajib dilakukan oleh semua pihak. Dengan memanusiakan manusia, etika dalam berbangsa dan bernegara, diharapkan bisa kembali ke jalannya.
Isra Mi'raj telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa komitmen untuk merubah peradaban yang lebih baik itu dimulai dari menjalankan kewajiban sholat lima waktu. Sholat tidak hanya menyejukkan hati kita, tapi juga bisa mendekatkan diri antara kita dengan Sang Pencipta. Ketika melakukah sholat secara berjamaah, kita dituntut untuk saling berinteraksi dengan para Jemaah yang lain.
Dalam interaksi itulah kita bisa saling belajar. Ketika sesama muslim bisa saling berinteraksi dan belajar, harus dikembangkan kepada masyarakat lain yang non muslim. Itulah yang disebut toleransi antar umat beragama.
Menegakkan toleransi berarti menjaga peradaban manusia. Menegakkan toleransi harus dilakukan oleh semua pihak. Apapun agamamnya, toleransi harus tertanam dalam diri setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia. Isra Mi'raj merupakan momentum penting dalam membantun solidaritas antarumat beragama.
Melalui Israh Mi'rajd, kita diajarkan sikap rendah hati dan saling menghargai atas ajaran nabi-nabi terdahulu. Melalui Isra Mi'raj kita diajarkan untuk membangun fondasi yang kuat, demi terciptanya peradaban yang diimpikan oleh semua orang. Dalam konteks Indonesia, peradaban yang dimaksud adalah peradaban yang mengarah pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.