Mohon tunggu...
sqn bangun indonesia
sqn bangun indonesia Mohon Tunggu... Direktur

Esqyuen Bangun Indonesia didirikan dengan tujuan menjadi bagian dari solusi bagi perusahaan dalam meningkatkan kompe- tensi sumber daya manusianya. Sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan performa di setiap periodiknya. Esqyuen Bangun Indonesia didirikan oleh beberapa orang yang memiliki kompetensi dan keahlian khusus dalam pengembangan SDM, berdiri sejak 2013 dan sudah menyelenggarakan ratusan training menjadikan Esqyuen Bangun Indonesia sebagai lembaga training yang cukup berpengalaman dalam mengadakan kegiatan pelatihan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengapa Lean Six Sigma Adalah 'Resep Rahasia' Menghilangkan Pemborosan

10 Oktober 2025   10:02 Diperbarui: 10 Oktober 2025   10:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa di antara kita yang tidak pernah merasa frustrasi di tempat kerja? Dokumen yang hilang, antrean yang panjang, rapat yang bertele-tele, atau produk yang harus diretur karena cacat kecil. Kita bekerja keras, lembur, dan berusaha keras, namun rasanya pekerjaan selalu lambat, mahal, dan hasilnya sering tidak konsisten.

Rasa frustrasi ini bukan karena kita kurang pintar, melainkan karena proses kita yang bocor. Kita membiarkan Pemborosan (Waste) dan Kesalahan (Variation) menggerogoti energi, waktu, dan, yang paling penting, keuntungan.

Inilah mengapa Anda perlu mengenal Lean Six Sigma (LSS). LSS sering dianggap sebagai ilmu rumit milik pabrik besar atau perusahaan multinasional. Padahal, LSS adalah metodologi paling praktis dan terstruktur yang bisa diterapkan oleh siapa saja---mulai dari UMKM yang ingin mengefisienkan pengiriman, hingga pekerja kantoran yang ingin menghilangkan rapat yang tidak perlu.

LSS adalah perpaduan dua filosofi utama: Lean (fokus pada kecepatan dan penghilangan pemborosan) dan Six Sigma (fokus pada kualitas dan penghilangan kesalahan).

Kekuatan Lean: Mengapa Kita Sering Membuang Waktu

Filosofi Lean, yang berasal dari Toyota Production System, mengajarkan kita untuk melihat segala sesuatu yang tidak menambah nilai bagi pelanggan sebagai pemborosan (Muda).

Coba kita lihat di kehidupan sehari-hari kantor atau bisnis online Anda, pemborosan ini mungkin berbentuk:

  • Waktu Menunggu (Waiting): Menunggu persetujuan atasan, menunggu supplier, atau menunggu hasil lab. Ini adalah waktu mati yang dibayar.
  • Gerakan Tidak Perlu (Motion): Bolak-balik mencari file yang tidak terorganisir di server atau mencari alat di meja yang berantakan.
  • Kelebihan Proses (Overprocessing): Membuat laporan yang sangat detail padahal atasan Anda hanya butuh ringkasannya, atau meminta tanda tangan lima pihak untuk dokumen sederhana.
  • Cacat (Defects): Produk harus di-retur, email harus dikirim ulang karena salah data.

Tugas Lean: Identifikasi pemborosan ini dan hapus atau sederhanakan. Hasilnya? Proses jadi lebih cepat, biaya operasional turun, dan stres kerja berkurang.

Kekuatan Six Sigma: Mengapa Konsistensi Adalah Raja

Jika Lean fokus pada kecepatan, Six Sigma fokus pada kualitas dan konsistensi. Tujuannya adalah memastikan output proses Anda (baik itu produk fisik atau layanan) selalu berada dalam standar yang sama---alias, tidak ada kesalahan.

Six Sigma menggunakan data dan statistik untuk mencari akar masalah (Root Cause) dari setiap kegagalan, bukan hanya mengobati gejalanya.

Contoh: Ketika pelanggan sering komplain produk rusak saat pengiriman (gejala), Six Sigma tidak hanya mengganti produknya (mengobati gejala). Six Sigma akan bertanya: Mengapa? Apakah karena kemasan kurang kuat? Apakah tim pengemasan kurang pelatihan? Apakah supplier bahan baku yang cacat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun