Mohon tunggu...
Petrus Purnama
Petrus Purnama Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang mau belajar 'mengetik' di keyboard... Dan Mau membaca ketikan orang lain. Pemerhati Social Entrepreneurship dan Internet Marketing, suka masalah Teknologi khususnya Internet.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Belajar dari Kerendahan Hati Blatter

29 Juni 2010   14:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:12 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_180761" align="aligncenter" width="298" caption="worldcup.kompas.com"][/caption]

Pertandingan Babak 16 besar sedang berjalan, ada beberapa pertandingan yang sangat menarik diamati yaitu pertandingan antara Inggris vs Jerman dan Meksiko vs Argentina. Kenapa ? ya ada beberapa keputusan wasit yang controversial terjadi disana.

[caption id="attachment_180778" align="aligncenter" width="300" caption="mediaindonesia.com"][/caption]

Ketika Pertandingan antara Inggris dan Jerman , pertandingan yang dipimpin oleh wasit Jorge Lorrionda (Uruguay). Tembakan keras dari Frank Lampar dari Tim Three Lions itu mengenai mistar gawang dan memantul masuk garis gawang tetapi kemudian terpantul keluar, oleh wasit goal Inggris ini dianulir. Seharusnya Inggris akan mempunyai kedudukan 2-2 sebelum turun minum, yang mungkin akan mendongkrak mental pemain Inggris untuk bisa mengembangkan permainannya lebih baik lagi. Inggris akhirnya memang harus menelan kekalahan 1-4 terhadap Jerman, kekalahan yang sangat telak.

[caption id="attachment_180777" align="aligncenter" width="300" caption="sportainment-corner.blogspot.com"][/caption]

Pertandingan kemudian adalah antara Argentinadan Meksiko, dipertandingan ini wasit Roberto Rosetti (Italia) mengesahlan gol yang dilakukan oleh pemain Argentina, Carlos Teves, padahal posisi pemain Argentina ini dalam kedudukan offside. Protes para pemain Meksiko tidak diindahkan, yang akhirnya mengantarkan Tim Meksiko kalah telak juga1-3 terhadap Argentina.

Para pelatih kedua kesebelasan yaitu Fabio Capello (Inggris) dan Javier Aguirre (Meksiko) mengangap keputusan para wasit di kedua pertandingan itu merugikan timnya, mereka mengangap keputusan yang dibuat menyebabkan mental para pemain mereka menjadi drop.

Ya sangat disayangkan memang pada momen Piala Dunia yang akbar ini tercoreng dengan keputusan wasit yang sangat merugikan tim kesebelasan yang berlaga. Berkaitan dengan hal ini, suatu pelajaran yang bisa diambil adalah apa yang disampaikan oleh presiden FIFA pada Press Release nya.

Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan permintaan minta maaf kepada Inggris dan Meksiko, Blatter menyatakan permintaan maaf untuk keputusan para wasit yang bukan keputusan bintang Lima pada pertandingan sekelas piala dunia ini.

Sangat luar biasa menurut saya sikap Blatter ini, mengapa ? karena mau mengakui apa yang menjadi suatu kesalahan pada penyelenggaraan Piala Dunia yang sedang berlangsung. Bukan malah membela keputusan wasit yang kontroversial tersebut.

Sikap kesatria yang lain adalah sikap para tim yang kalah tersebut, walaupun menyayangkan keputusan para wasit, toh mereka tidak melakukan perbuatan yang biasa ditunjukan oleh pertandingan di Indonesia, yang akan melakukan penyerangan para wasit yang memimpin pertandingan, bahkan bisa menyebabkan provokasi bagi para supporter pendukung kesebelasan.

Apa Negara kita bisa meniru apa yang dilakukan oleh Pimpinan FIFA? Bila ingin bisa menjadi penyelengara pada Kejuaraan Piala Dunia selanjutnya, harusnya para pimpinan persepakbolaan Negara kita bisa meniru kerendahan hati Blatter . Dan para pemain negeri ini bisa bersifat sportif seperti yang ditunjukan oleh para pemain kelas dunia tersebut.

Suatu pelajaran yang sangat berharga untuk bisa diteladani oleh kita semua.

Peringatan : Piala Dunia bisa menyebabkan kantuk, kurang semangat bekerja, kantong kempes dan impotensi sementara.

Salam Piala Dunia Kompasianer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun