Mohon tunggu...
spi1_Hafifah Ismatuzzakiyah
spi1_Hafifah Ismatuzzakiyah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

membaca adala sebagai jembatan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Kata Adil dan Beradab: Musnahnya Ekosistem Negeri Akibat Moral Bangsa Indonesia

10 November 2021   21:00 Diperbarui: 10 November 2021   21:19 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini kita melihat maraknya kasus ketidakperdulian terhadap  Hak Asasi Manusia. Hak asasi seakan menjadi hal yang tak perlu dianggap serius sebab kemanusiaan hanya memperlambat kekayaan. Dalam beberapa kasus seperti kasus korupsi dana bansos, Penyerobotan lahan, hingga pengerusakan ekologi maka sisi humanitas seseorang perlu dipertanyakan, “Apa benar kemanusiaan telah mati ?”. 

Bahkan sekarang kerap kita jumpai bagaimana ungkapan “pembangunan Negara” kerap kali dipakai untuk deforestsasi dan penyerobotan tanah ulayat. Makin hari makin menjadi adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kondisi ekologi Indonesia saat ini. menurut data World Wildlife Fund (WWF), 74 juta hektar yang ada di Kalimantan, pada tahun 2005 hanya tersisa 71%. Bahkan pada tahun 2015 jumlahnya menyusut menjadi 55%. 

Jika deforestasi di Kalimantan terus dilakukan diyakini pulau ini akan kehilangan 6 juta hektar hutan setiap tahunnya, artinya hutan di Kalimantan hanya tersisa sepertiga saja dari luas wilayahnya. Jika deforetasi ini terus dilakukan, kemungkinan peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia kelak akan dihadiahi oleh hilangnya hutan Kalimantan.

Manusia saat ini bahkan merasa paling adikodrati hingga melupakan sejatinya ia bertugas di bumi sebagai seorang khalifah. Merusak alam, mengusik, bahkan membunuh makhluk hidup secara besar-besaran adalah sifat Tamak manusia di abad-21 ini. berkaca dari sejarah, kolonialisme telah menancapkan ajaran dan falsafahnya di Indonesia. 

Pencaplokan wilayah, perampasan hak, pembabatan hutan, hingga pemusnahan ras (Genocide) adalah bagian ajaran kolonialisme yang kini masih diaplikasikan oleh petinggi negeri. Padahal dalam sejarah Indonesia sendiri, Presiden Sukarno pernah menyuarakan sebuah proyek dekolonisasi di Indonesia, bahkan Sukarno berani memaparkan gagasannya itu di sebuah sidang PBB yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Pidato Sukarno yang berjudul “To Build World Anew”, mendobrak tabir kolonialisme yang kala itu masih menguasai daratan Afrika. Sukarno mendambakan kemerdekaan bagi negara-negara terjajah dan harus mulai membangun negaranya sendiri.

Dalam penerapannya sukarno berhasil membendung proyek kapitalisme barat yang kala itu berperang dengan komunisme. Selagi membangun Gerakan Non Blok (GNB), Sukarno juga menerapkan konsep ekonomi yang diberi nama Berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri. Meskipun konsep tersebut tidak berdampak secara cepat, akan tetapi konsep tersebut sangat ramah bagi lingkungan sekitar. 

Sebab kala itu nyaris semua sumber daya alam dinikmati oleh penduduk Indonesia, bahkan Sukarno dengan tegas menolak investasi asing. Akan tetapi pasca lengsernya Sukarno, Indonesia tidak sanggup membendung kapitalisme barat. Perlahan namun pasti investasi asing mulai menguasai negeri, dan pada saat ini kita merasakan dampak yang disebabkan tangannya sendiri. Hial ini disebabkan sifat tamak manusia mulai merasa paling superior daripada makhluk lainnya.

Kalimat “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” saat ini hanyalah tinggal gabungan dari 4 kata yang tidak memiliki makna, falsafah, atau bahkan pedoman hidup. konsep Memayu Hayuning Bawono, nyaris telah hilang tergerus oleh peradaban, hancurnya ekosistem dan kebodohan dalam memilah sesuatu seharusnya menjadi evaluasi agar semakin baik dalam mengambil keputusan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun