Mohon tunggu...
SPA FEB UI
SPA FEB UI Mohon Tunggu... Akuntan - Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Studi Profesionalisme Akuntan (SPA) Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia (FEB UI) is a student organization in FEB UI whose member are its accounting students. SPA FEB UI was established on August 22nd, 1998. Initially, SPA was a place for accounting students to study and focus on accounting studies. Nowadays, SPA has grown to become an organization which is not only a place to study and discuss about accounting issues, but also a place for accounting students to develop themselves through non-academic opportunities. Furthermore, SPA builds networks and relation to other communities, such as universities, small medium enterprise, academicians, and practitioners. Through these project, SPA always tries to give additional values to its stakeholders, especially FEB UI accounting students.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sustainability Accounting: A Way for Accountants to Save the World

20 Agustus 2021   09:10 Diperbarui: 20 Agustus 2021   15:35 2590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama beberapa dekade terakhir, krisis lingkungan menjadi problematika mendesak yang dihadapi warga seluruh dunia. Selain banyaknya tingkah laku manusia yang belum menunjukkan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, tidak dapat dipungkiri bahwa praktik akuntansi konvensional merupakah salah satu penyebab krisis lingkungan. Konsep akuntansi konvensional berfokus pada pertimbangan ekonomi dan modal keuangan dengan kecenderungan untuk mengabaikan aspek lainnya. Praktik ini memunculkan eksternalitas negatif akibat pengambilan keputusan bisnis yang mengabaikan aspek lingkungan. Namun, bagaikan dua sisi mata uang, keberadaan akuntansi juga dapat menjadi kunci dan ekosistem yang berkelanjutan. Dalam dunia bisnis, tuntutan akan sustainability mendorong dikenalnya istilah data Environmental, Social and Governance (ESG) yang didapatkan melalui konsep sustainability accounting, yaitu pengukuran dan pelaporan aktivitas entitas yang berkaitan dengan sustainability kepada para pemangku kepentingan.

Berdasarkan survei KPMG terhadap sustainability reporting pada tahun 2020 di 52 negara dan yurisdiksi, dari 100 perusahaan dengan pendapatan tertinggi di setiap negara dan yurisdiksi yang diteliti, sebanyak 80% perusahaan telah melaporkan performa sustainability mereka. Keberadaan sustainability reporting dapat memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek, terutama dalam membantu terbentuknya ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan, pengukuran dalam sustainability accounting akan memberikan rasa urgensi bagi perusahaan untuk segera beralih kepada proses industri yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan yang paling efektif dalam menerapkan konsep sustainability juga akan menarik perhatian lebih banyak investor. 

Sebagai bentuk laporan terhadap pemangku kepentingan eksternal, diperlukan sebuah standar dalam pengukuran dan pelaporan performa sustainability sebuah perusahaan. Beberapa Non-Governmental Organization (NGO) telah bekerja secara independen untuk membentuk sebuah standar sustainability reporting. Dengan total lebih dari 100 negara pengguna, Sustainability Reporting Guidelines milik Global Reporting Initiative (GRI) menjadi standar yang paling banyak digunakan di dunia. Selain  itu, terdapat juga standar milik Sustainability Accounting Standard Board (SASB) dan International Organization for Standardization (ISO). Namun, berbagai standar berbeda tersebut cenderung memunculkan kompleksitas dan perbedaan interpretasi di kalangan perusahaan dan investor karena hingga saat ini masih belum ada standar yang dapat digunakan secara universal. 

Dengan semakin besarnya urgensi penggunaan sustainability accounting, International Financial Reporting Standards (IFRS) memulai pengajuan pembentukan International Sustainability Standard Board (ISSB) untuk menyusun standar universal sustainability reporting. Pembentukan standar ini perlu mempertimbangkan berbagai hal, seperti penentuan ranah isu lingkungan juga pelatihan dan pengawasan terhadap implementasi sustainability accounting agar tidak memunculkan hasil interpretasi yang berbeda. Penggunaan standar universal ini nantinya akan memberikan gambaran yang lebih jelas untuk investor dan pemangku kepentingan mengenai performa sustainability sebuah perusahaan.

Meskipun berbagai negara di dunia telah berlomba-lomba menerapkan standar sustainability accounting, kesadaran pentingnya praktik tersebut masih cenderung rendah di Indonesia mengingat belum banyak perusahaan yang menggunakan sustainability accounting dan menyediakan data ESG. Selain karena belum tersedianya standar internasional mengenai sustainability accounting, minimnya penerapan sustainability accounting di Indonesia disebabkan oleh pandangan tradisional perusahaan yang cenderung belum memandang lingkungan sebagai hal yang harus dipertahankan. Namun, terdapat beberapa perusahaan yang telah menerapkan sustainability reporting, salah satunya adalah PT Unilever Indonesia Tbk. Selama setidaknya satu dekade, Unilever melaporkan performa sustainability perusahaan mereka setiap tahunnya dengan mengikuti guideline dari GRI dengan opsi inti dan Panduan Penyajian Sektor Pengolahan Makanan (FPS).

Krisis lingkungan yang dihadapi dunia saat ini menuntut adanya penyesuaian baru, termasuk pelaporan performa sustainability perusahaan di dunia ekonomi dan bisnis. Sebagai dasar dari sustainability accounting, pembentukan standar universal sustainability reporting  menjadi agenda penting untuk menghindari kompleksitas dan perbedaan interpretasi dari berbagai standar berbeda. Dalam jangka panjang, penerapan sustainability accounting secara meluas di dunia menjadi sebuah cara bagi akuntan dalam membantu menciptakan ekosistem yang berkelanjutan sekaligus membuka peluang perusahaan terhadap berbagai investor baru.

Penulis: Katarina Resita Ardiana

Ilustrator: Gian Nathaniel

DAFTAR PUSTAKA

Barker, R., Eccles, R.G., & Serafeim, G. (2020). The Future of ESG Is … Accounting? Harvard Business Review.

IFRS. (n.d.). Sustainability-related Reporting. Retrieved August 1, 2021 from https://www.ifrs.org/projects/work-plan/sustainability-reporting/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun