Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Esensi Ramadan, Lebaran, dan Berbelanja Saat Corona

13 Mei 2020   23:00 Diperbarui: 13 Mei 2020   23:21 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu toko di pasar yang juga menjual online. Foto Facebook Ros

Sepertinya masa di rumah saja, bekerja di rumah saja (work from home-WFH) pada masa Pandemi Covid 19 ini masih belum pasti dan entah sampai kapan

Ramadhan tahun 2020 ini beserta perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, harus betul-betul memperhitungkan wilayah yang menjadi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau zona yang rawan seperti kami meski masih zona hijau, memperhitungkan matang-matang mengenai pengeluaran. Apalagi kami Cuma usaha kecil yang perhari saat ini mengalami penurunan pendapatan hingga 70%-80% selama masuk sekitar 2,5 bulan.

Yang diutamakan bagi kami tetap beribadah puasa, ibadah tarawih dan lainnya dilakukan dengan baik. Memperhitungkan pengeluaran yang utama, yang wajib dilakukan. Meski zakat dan sedekah tetap dilakukan sebagai ibadah wajib, selebihnya kami tidak bisa memikirkan untuk kado lebaran. Kado lebaran untuk orang yang membutuhkan di sekitar kami mungkin melalui zakat fitrah yang kami tunaikan langsung untuk masyarakat sekitar desa. Biasanya langsung ke masjid desa terdekat.

Jika tahun sebelumnya bisa memikirkan kado lebaran untuk anak-anak, sepertinya diganti dengan persiapan sekolah mereka, jadi kado mereka. Sebab dalam kondisi seperti saat ini hanya berdoa, bekerja, berusaha dan menjaga kesehatan yang terpikir dalam benak saya.

Uang yang ada selain menjadi modal usaha membeli kebutuhan usaha, juga menjadi modal membeli kebutuhan sehari-hari yang bisa disimpan lama.

Belanja ini bisa kami lakukan langsung ke pasar atau ke toko, juga sebagian ke warung. Namun ada beberapa kebutuhan yang bisa kami beli via online. Perhitungannya membeli via online biasanya toko online adalah milik teman yang bisa dijamin barang yang dibeli. Atau memang barang itu tidak ada di wilayah kami hingga harus keluar.

Salah satu jasa online milik teman. Foto Instagram @mala_alya
Salah satu jasa online milik teman. Foto Instagram @mala_alya
Hal ini juga memperhatikan semua resiko berbelanja langsung atau via online. Selebihnya kami cuma mematuhi aturan kesehatan, apabila barang tersebut dibeli via online dan pengiriman luar kota. Atau via online dalam kota (dalam wilayah).

Dan yang pasti esensi puasa Ramadhan dan perayaan Lebaran Idul Fitri bukan pada kado, lebih mementingkan ibadah yang bisa dilakukan menjadi berkah dan pahala. 

Zakat yang ditunaikan, jika kelak atau besok rejeki kami berlebih bisa lebih daripada zakat fitrah, mungkin orang yang membutuhkan bantuan yang dicari, sebab saat ini hanya bergandengan, saling membantu yang bisa menyelamatkan dari Pandemi Covid 19. Begitu juga saat berbelanja, yang paling penting harus ingat dengan skala prioritas yang harus diutamakan supaya kami tidak panik ketika pemasukan menipis.

dok. Kompal
dok. Kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun