Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan, Pesta Diskon, Nafsu Berbelanja, dan Pengendalian Diri

21 Maret 2024   12:13 Diperbarui: 21 Maret 2024   12:31 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Merdeka.com

Ramadan adalah bulan suci dalam agama Islam yang dianggap sebagai waktu yang penuh berkah, refleksi, dan pengendalian diri bagi umat Muslim. Selama Ramadan, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga terbenamnya matahari, menahan diri dari makan, minum, dan perilaku tertentu lainnya sebagai bentuk pengorbanan dan pengendalian diri dalam mengikuti ajaran agama.

Namun, zaman modern membawa tantangan baru, terutama dengan meningkatnya fenomena pesta diskon dan promosi besar-besaran selama bulan Ramadan. Pesta diskon ini sering kali menimbulkan dorongan kuat pada individu untuk berbelanja lebih banyak, terutama karena adanya penawaran yang menggiurkan dan tekanan sosial untuk terlibat dalam konsumsi besar-besaran.

Dalam konteks ini, nafsu berbelanja menjadi tantangan yang sangat meninjol bagi individu selama Ramadan. Nafsu berbelanja merupakan dorongan kuat untuk membeli barang-barang, seringkali tanpa mempertimbangkan kebutuhan nyata atau kemampuan finansial. Fenomena ini bertentangan dengan nilai-nilai kesederhanaan, pengendalian diri, dan kedermawanan yang ditekankan dalam ajaran Islam, terutama selama bulan Ramadan.

Pengendalian diri menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan nafsu berbelanja selama Ramadan. Individu perlu mengembangkan kesadaran akan kebutuhan sejati mereka dan kemampuan untuk menahan diri dari godaan belanja yang tidak perlu. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan pengendalian diri selama Ramadan meliputi:

1. Menetapkan Prioritas: Individu perlu menetapkan prioritas dalam pengeluaran mereka selama bulan Ramadan, fokus pada kebutuhan esensial dan hal-hal yang memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan ibadah dan kualitas hidup mereka.

2. Mengelola Impuls: Penting untuk mengelola impuls belanja dengan mengambil langkah-langkah praktis, seperti membuat daftar belanjaan yang terencana dan membatasi waktu yang dihabiskan di tempat-tempat perbelanjaan.

3. Menggabungkan Nilai-Nilai Spiritual: Individu dapat menggabungkan nilai-nilai spiritual dalam setiap keputusan pembelian mereka, bertanya pada diri sendiri apakah pembelian tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan apakah itu akan membantu mereka mendekatkan diri pada Tuhan.

4. Berbagi dan Kedermawanan: Selama Ramadan, penting untuk mengutamakan kedermawanan dan berbagi dengan sesama, daripada terfokus pada konsumsi pribadi. Memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan dapat membantu mengalihkan fokus dari konsumsi materi dan meningkatkan rasa kepuasan spiritual.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, individu dapat memperkuat pengendalian diri mereka selama bulan Ramadan, menjaga keseimbangan antara konsumsi material dan nilai-nilai spiritual yang ditekankan dalam agama Islam. Hal ini memungkinkan mereka untuk merayakan bulan Ramadan dengan penuh makna dan mendekatkan diri pada Tuhan, sambil menghindari godaan konsumsi yang tidak perlu.

***
Solo, Kamis, 21 Maret 2024. 12:04 pm
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun