Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Saling Menguatkan dan Berpikir Posi(+)if Itu Penting

9 Mei 2020   22:47 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:45 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pertama kali nonton film POSI(+)IF beberapa bulan lalu sekitar awal tahun 2020 kutonton via YouTube. Jujur saya katakan bahwa sudah 10 atau 20 kali kutonton. Film karya sutradara Atika Hasiholan bekerja sama dengan United Nations Programme  On HIV and AIDS (USAIDS) Indonesia dan Visinema group, dirilis 9 Desember 2019. 

Tadinya mencari film dunia hewan dan para resquer, untuk tontonan anak, rupanya penjelajahan saya bertemu film ini. Dan tontonan ini konsumsi ibunya dan anak saya yang sudah 17+.


Ini film pendek yang berdurasi 15:14 tidak bertele-tele, tapi berkesan, apalagi pesan nya universal. Film yang bercerita tentang sebuah keluarga kecil terdiri dari seorang ayah yang memiliki satu anak perempuan yang masih kecil, tanpa istri yang sudah meninggal sejak melahirkan anak mereka. Di keluarga ini si Ayah yang bernama Karim (diperankan Oka Antara), anak gadis kecilnya  Amala (Chyntia Bella) , dan ada adik perempuan Karim bernama Marini (diperankan Della Dartyan). Baru sebulan diketahui bahwa Karim positif HIV dan setelah itu belum lama mereka mengetahui bahwa Amala sejak dalam kandungan positif HIV.


Sebetulnya sejak menikah Karim sudah menghawatirkan dirinya positif tapi ia enggan periksa, ia juga enggan bercerita pada almarhum istri dan adiknya Marini. Namun belakangan Karim memberanikan diri untuk periksa, sebab sudah sejak lama ia tahu dirinya beresiko HIV dan AIDS. Setelah mengetahui dirinya positif dan anaknya pun positif duka mendalam terpancar pada Karim yang semakin menenggelamkan hari-hari yang dilaluinya dengan bekerja, sementara Amala di bawah asuhan Marini.


Tidak hanya Karim saja yang merisaukan kondisi Amala, Marini juga khawatir dan sedih  dengan kondisi ini. Apalagi ternyata hari-hari gadis kecil itu dilalui dengan meminum obat untuk mengurangi penyebaran virus dan rutin periksa ke dokter. Wajah Marini pastilah muram dan khawatir, padahal ia berencana menikah dengan tunangannya (diperankan Haydar Salishz). Saat Marini menceritakan tentang kondisi Kakaknya dan Amala, tunangannya mengajak memeriksakan diri dan mengikuti konseling bersama dokter dan penderita HIV dan AIDS.


Marini menceritakan kekhawatirannya dihadapan peserta komunitas konseling, Intinya hari-hari yang dilalui harus bersemangat, masih ada hari esok. Begitu juga untuk Amala, fokus keluarga kecil tersebut pengobatan Amala yang tentu masih mempunyai masa depan.


Aish... Ibu-ibu seperti saya meleleh nontonnya, sebab saya pernah seorang diri tanpa daya saat anak sakit. Saat itu apalah daya, saya yang lemah pasti risau sebagai ibu tunggal, yang anaknya sakit Asthma  parah dirawat di rumah sakit. Untungnya banyak teman menguatkan dan membantu, dokter juga perawat memahami kondisi itu. Akhirnya terlalui dengan baik karena saling menguatkan, ada dukungan dari orang-orang terdekat.


Sebetulnya tidak hanya HIV dan AIDS saja yang butuh pertolongan, perhatian orang lain dan saling menguatkan.  Paling nyata saat ini merebak Virus Corona (Covid 19) sedang menghantui kita semua. Di Kota Lahat saat ini rawan menjadi zona merah, sebab grafik kenaikan penderita mulai terlihat. Berdoa, tetap diam di rumah, ikuti saran pemerintah, berikhtiar menjaga kesehatan, pola hidup sehat, tetap berpikir positif, saling menguatkan satu sama lain itu sangat penting. 


Salam Kompal...
Salam sehat
Salam Positif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun