Mohon tunggu...
Fergusoo
Fergusoo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Spe Salvi Facti Sumus

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Vs Giring, Nidji di Tengah-tengahnya

19 Januari 2022   17:55 Diperbarui: 19 Januari 2022   18:40 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : instagram @aniesbaswedan

Memang ada begitu banyak cara yang digunakan dalam politik untuk menyerang balik lawan-lawan politiknya. Entah dengan cara yang satire atau bahkan yang paling sarkas. Semua itu ada dinegeri ini. Yap, hanya dinegeri ini.

Perseteruan antara Anies dan Giring boleh dikata sudah terbilang cukup lama. Saat Giring memutuskan untuk masuk kepolitik dan bergabung kedalam Partai Solidaritas Indonesia alias PSI, Giring kerap sekali mengomentari Anies dengan segala kebijakannya. Dan ia memutuskan untuk keluar dari band yang selama ini telah dan sudah membesarkan namanya.

Gaya Giring dalam menyerang Anies semakin kesini semakin menjadi. Awalnya memang masuk akal,tetapi lama-lama argumentasi Giring semakin mengada-ngada. Semua itu dimulai ketika Giring bilang "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,".

Tidak hanya sekali dua kali Giring berhasil killing the messengger atas kebijakan Anies, tapi publik sudah dibuat jengah dengan segala pergerakannya. Giring dengan pengalamannya yang bertahun-tahun mengorganisasi sebuah band menyatakan bahwa ia siap mencalonkan diri sebagai presiden. Semua orang kasih tepuk tangan sambil tertawa terbahak-bahak.

Atas segala komentar miring yang keluar dari Giring, mau tidak mau, Anies dengan politik satirenya menjawab itu semua. Anies nonton Nidji tanpa Giring di JIS. Sambil menikmati lagu-lagu Nidji, Anies kemudian melanjutkan dengan foto bersama. Berdiskusi dengan para pesonel band Nidji, lalu mengupload kemesraannya di Instagram.

Dari sisi lain, Giring tak tinggal diam. Giring menjawab satire Anies dengan sedikit sarkas. Kata Giring

"Jangan kau dengarkan suara sumbang. Oktober bakal ada yg tumbang. Cepat-cepat lah kita tutup gerbang. 2024 Insya Allah Indonesia tidak akan masuk jurang," tulis Giring dalam akun twitternya

Sindiran Giring yang ditujukan kepada Anies adalah sebuah respon yang sangat menarik. Giring mengingatkan Anies bahwa sebentar lagi masa jabatan Anies akan berakhir. Yah itu sih memang pasti terjadi.

Dari dua kejadian ini, kita sebagai penonton dengan jelas bisa membedakan kualitas opini dari masing-masing pihak. Anies dengan satirenya dan Giring dengan sarkasnya. Hanya cara penyampaiannya, jelas Anies lebih didepan sedangkan Giring mungkin perlu sekolah politik yang lebih dalam dulu.

Menjeggal Anies ke 2024 hanya dengan bermodalkan suara sumbang Giring tak akan cukup. Anies punya seribu satu cara agar panggungnya terus menyala. Giring mungkin harus lebih banyak belajar daripada sibuk menjilat kekuasaan didepan Presiden Joko Widodo. Buktinya, Ahok saja sampai dibuat kalah dan masuk penjara. 

Perseteruan Anies dan Giring mungkin akan terus berlanjut. Walau Nidji ada ditengah-tengahnya, nyatanya Anies jauh lebih diterima daripada sang mantan vokalisnya itu sendiri. Perjalanan Giring masih panjang, apalagi statusnya yang masih sangat baru dan muda dipolitik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun