Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Alasan "Menolak" Ronaldinho Main di Indonesia

30 Maret 2022   06:10 Diperbarui: 31 Maret 2022   08:00 4797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldinho saat masih aktif bermain di Barcelona. (AFP/LLUIS GENE/via KOMPAS.COM)

Ketika diusia masih produktif, Ronaldinho merupakan pemain yang sangat menghibur dan pemain berbahaya. Gocekannya, umpan mautnya dan tendangan bebasnya telah memakan banyak korban. Berkat penampilan apiknya bersama klub Barcelona dan Timnas Brazil, Ronaldinho meraih Ballon d'or pada tahun 2005. Ronaldinho juga berhasil meraih trofi gelar Juara Piala Dunia pada tahun 2002.

Saat ini Ronaldinho tidak memiliki klub, karena tiga tahun setelah memperkuat klub terakhirnya, yaitu Fluminense FC, tepatnya pada tahun 2018 ia memutuskan gantung sepatu. Dengan usia yang sudah menginjak 42 tahun dan sudah tidak aktif bermain di kompetisi kompetitif, Ronaldinho akan kesulitan beradaptasi di kompetisi Liga 1, yang mengandalkan kecepatan dan adu sprint.

Mungkin untuk umpan, gocekan dan tendangan bebasnya masih yahud, tetapi untuk kecepatan lari Ronaldinho pasti akan kedodoran. Ronaldinho bisa saja kalah ketika diajak adu sprint dengan Febri Hariyadi, pemain Persib Bandung.

Mungkin andai jadi bermain di kompetisi Liga 1, Ronaldinho harus banyak belajar dari Cristian Gonzales, karena di usia 45 tahun Cristian Gonzales masih gacor bermain di Liga 2.

2. Tidak akan mendongkrak pamor atau gairah Persepakbolaan Indonesia

Salah satu tujuan lain, RANS Cilegon FC merekrut Ronaldinho adalah untuk mendongkrak gairah persepakbolaan Indonesia. Sehingga Ronaldinho sengaja didatangkan di bulan Juni 2022, jelang bergulirnya Liga 1 yang rencanaya akan dimulai pada bulan Juli 2022.

Namun, kedatangannya di Indonesia tidak akan memberikan efek berarti bagi persepakbolaan Indonesia. Karena usianya tidak muda lagi dan sudah lama Ronaldinho tidak aktif bermain.

Beda cerita jika Ronaldinho datang di usia 32 sampai 35 tahun, mungkin sihir bermain Ronaldinho masih ada. Andai ia datang 7 tahun yang lalu, pasti akan mendongkrak popularitas persepakbolaan Indonesia terutama kompetisi Liga 1.

3. Kasihan Ronaldinho

Andai nantinya Ronaldinho jadi bermain di Liga 1, maka kasihan sekali dengan nasib Ronaldinho. Ronaldinho bisa saja melihat aksi perkelahian di Liga 1, atau mungkin ia bisa menjadi korban tekel brutal dari pemain Liga 1, karena terkadang yang ditekel bukan bola tetapi kaki pemain lawan, hal ini bisa terjadi ketika pemain tersebut terlambat dalam pengambilan keputusan.

Satu lagi, umpan-umpan cantik dari Ronaldinho akan dianggap offside oleh hakim garis maupun wasit. Hal ini terjadi karena terkadang pengambilan keputusan wasit di Liga 1, dalam hal offside masih sering keliru. Belum lagi tidak ada bantuan video VAR (Video Assistant Referee) dalam mengakomodir keputusan wasit yang keliru di Liga 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun