Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Coach STY dan Marselino Ferdinan Pasangan Sempurna Untuk Timnas Indonesia

11 Januari 2022   06:09 Diperbarui: 11 Januari 2022   19:04 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Marselino Ferdinan ke gawang Barito Putera. (KOMPAS.com/Suci Rahayu/via KOMPAS.COM)

Marselino Ferdinan saat ini sedang menjadi buah bibir bagi kalangan pecinta sepakbola tanah air. Penampilan impresifnya bersama Persebaya Surabaya di BRI Liga 1, menjadi magnet dan daya tarik  tersendiri bagi penikmat Liga Indonesia untuk melihat aksi-aksi menariknya di lapangan.

Tenang, cepat dan lincah, tiga kata yang pantas diberikan kepada pemain berusia 17 tahun ini. Meski masih tergolong hijau, namun tak membuat seorang Marselino minder atau grogi ketika mentas di Liga 1.

Berkat kejelian pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, Marselino dipromosikan ke Skuad tim senior Persebaya. Lino sapaan akrab bagi Marselino Ferdinan diberikan kesempatan menjalani debut tepat dua hari setelah ia berulang tahun ke-17. Lino mencatatkan diri sebagai pemain termuda Persebaya yang tampil di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia.

Coach Aji, memberikan debut di pekan kedua BRI Liga 1 musim 2021/2022 ketika Persebaya melawan TIRA Persikabo, pemain bernomor punggung 7 ini masuk menggantikan Bruno Moreira, ia tampil selama 25 menit.

Sejak menjalani debut hingga saat ini, Lino telah tampil dalam 13 pertandingan dan mampu menciptakan 3 gol dan 5 assist. Penampilan apik Marselino di Persebaya, ternyata tak luput dari pengamatan Coach Shin Tae-yong (STY), meskipun usianya baru 17 tahun, ia dipercaya Coach STY untuk dipanggil ke Timnas Indonesia U-23, saat berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 melawan Australia U-23.


Meski saat itu, Timnas U-23 kalah dari Australia U-23 dengan skor agregat 2-4, namun penampilan Marselino tidak mengecewakan, ia tampil tenang meskipun mendapat tekanan dari pemain Australia.

Jelang laga FIFA Matchday dan Piala AFF U-23, Marselino Ferdinan tampil gemilang dalam dua laga terakhir Persebaya. Marselino tampil apik, saat Persebaya mengalahkan Bali United (3-1) dan TIRA Persikabo (3-2). Dalam dua laga tersebut, Lino mencetak satu gol dan dua assist.

Pertanyaannya, beranikah Coach STY memberikan kesempatan kepada Marselino Ferdinan untuk menjalani debut bersama Timnas Senior?

Jika melihat Coach STY, berani memberikan kesempatan kepada Ramai Rumakiek yang baru berusia 19 tahun, untuk menjalani debut bersama Timnas Senior. 

Bukan tak mungkin, Coach STY akan memberikan debut pertama bagi Marselino, saat Timnas Senior menjalani FIFA Matchday melawan Bangladesh.

Harapan dari pecinta sepakbola tanah air dan juga "Bung Arson", Marselino Ferdinan bisa menjadi "Jimat Keberuntungan bagi Timnas Indonesia".

Kenapa "Bung Arson" memaknainya dengan kata "Jimat"? dalam bahasa jawa, kata Jimat mempunyai arti sesuatu yang mempunyai kesaktian atau kekuatan untuk menolak bala. Timnas Indonesia yang mempunyai semacam kutukan sebagai spesialis "runner up" di Piala AFF maupun di ajang Sea Games, mungkin terkena karma atau bala, karena bermain sepakbola gajah di Piala AFF 1998 (dulu bernama Piala Tiger 1998).

Dengan segala atribut yang dimiliki Marselino, pemain Persebaya ini diharapkan mampu memberikan prestasi membanggakan bagi Timnas Indonesia, dengan memberikan gelar Piala AFF maupun medali emas Sea Games. Dua gelar prestisius di Kawasan Asia Tenggara yang sangat dinantikan oleh pecinta sepakbola tanah air.

Talenta yang dimiliki oleh Marselino, ternyata juga tercium oleh media asing asal Inggris, The Guardian. Nama Marselino Ferdinan masuk dalam daftar 60 top wonderkid top dunia 2021, yang dirilis oleh The Guardian.

Pada daftar itu Marselino, bersanding dengan Gavi (Barcelona), Youssoufa Moukoko (Borussia Dortmund), dan Luka Romero (Lazio). Ini tentu menjadi sebuah motivasi bagi pemain persebaya ini, untuk terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya. Ia merupakan pemain kedua Indonesia setelah Egy Maulana Vikri, Egy masuk dalam list tersebut pada 2017.

Semoga Marselino Ferdinan, benar-benar menjadi Jimat keberuntungan bagi Timnas Indonesia, bukan hanya pemanis sesaat atau hanya numpang lewat saja di belantika sepakbola Nasional. 

Publik sepakbola tanah air, telah lelah menunggu sosok pemain yang mampu melepaskan dahaga puasa gelar di level senior, terakhir Timnas Indonesia meraih medali emas di Sea Games 1991.

Telah banyak pemain yang digadang-gadang bakal memberikan prestasi bagi Timnas Indonesia, namun hasil akhirnya sama saja, yaitu berupa kegagalan. 

Pemain bintang Indonesia, hanya memberikan prestasi maksimal, berupa titel runner up, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, Boaz Solossa, Budi Sudarsono, Evan Dimas hingga Egy Maulana Vikri. Nama-nama pemain bintang tersebut, sampai saat ini belum bisa menghadirkan gelar juara di level senior.

Indonesia mempunyai banyak sekali bakat-bakat muda potensial, tetapi karena kualitas Liga Indonesia masih menghadirkan laga Taekwondo dan Karate, membuat prestasi Timnas Indonesia selalu kandas saat bertempur di medan perang yang sesungguhnya. 

Belum lagi pola hidup pemain dan pola latihan juga mendapat sorotan dari Coach STY, yang membuat kualitas Timnas Indonesia tertinggal dari Thailand dan Vietnam.

Dengan tangan dingin Coach STY, semoga Marselino Ferdinan tidak terkena "star syndrom" yang mekar sesaat kemudian layu. Coach STY mudah-mudahan bisa mengembangkan dan mengoptimalkan potensinya, sehingga ia bisa menjelma sebagai sosok pengatur serangan handal, yang sudah lama dirindukan oleh Timnas Indonesia, sejak era Ansyari Lubis, Fakhri Husaini dan Firman Utina.

Dengan polesan Coach STY, Marselino bisa jadi bintang masa depan Timnas Indonesia, asalkan ia nurut dengan petuah dan instruksinya.

Bersama Coach STY dan Marselino Ferdinan, kami optimis dalam dua tahun terakhir (merujuk pada kontrak Coach STY habis pada Desember 2023), Timnas Indonesia akan meraih titel juara di level senior.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun