Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal Bangkit dari Keterpurukan dan Ajarkan Arti Sebuah Kesabaran Kepada Klub Lain

28 November 2021   05:43 Diperbarui: 28 November 2021   06:16 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikel Arteta Pelatih Arsenal. (TWITTER.com/ARSENAL/via KOMPAS.com)

Manajemen Arsenal mengajarkan tentang arti sebuah kesabaran kepada klub-klub Liga Inggris musim ini. Buah dari kesabaran Arsenal membuat tim asuhan Mikel Arteta, saat ini mampu menempati posisi lima besar klasemen sementara Liga Inggris hingga pekan ke-13.

Tak mudah perjalanan Arsenal musim ini, hingga mampu menempati posisi kelima di klasemen. Begitu banyak kerikil tajam dan batu sandungan yang harus dilewati oleh skuad asuhan Mikel Arteta. Kesabaran dan kepercayaan yang diberikan oleh manajemen Arsenal kepada Mikel Arteta, dijawabnya dengan menempatkan Arsenal di posisi kelima klasemen.

Mikel Arteta berhasil membangkitkan Arsenal dari keterpurukan. Terseok-seok diawal musim Liga Inggris, dengan menelan kekalahan secara beruntun dalam tiga laga awal. Membuat Arsenal harus terjerembab di jurang degradasi dan menjadi sebuah aib terbesar, bagi Arsenal saat itu.

Kekalahan memalukan dari tim promosi, Brentford dengan skor 0-2 di pekan pembuka Liga Inggris. Disusul kemudian, kekalahan dalam laga derby London melawan Chelsea dengan skor 0-2. Dan puncaknya pada pekan ketiga, Pep Guardiola menghancurkan mantan muridnya, karena Mikel Arteta merupakan mantan asisten pelatihnya di Manchester City. Tidak tanggung-taggung City mencukur Arsenal dengan skor telak, lima gol tanpa balas.

Reaksi dari fans Arsenal sangat keras, meraka meminta pelatih Mikel Arteta untuk Out dari Arsenal dan meminta kepada manajemen Arsenal untuk menggantikannya dengan pelatih yang berkualitas, seperti misalnya Antonio Conte, Brendan Rodgers hingga Zinedine Zidane. Bahkan gosip terakhir saat itu, ada nama Andrea Pirlo yang dikabarkan sedang melakukan negoisasi dengan manajemen Arsenal, karena saat itu dalam story Instagramnya, Pirlo membuat postingan "London calling".

Desakan dari para fans Arsenal untuk memecat Mikel Arteta, tak digubris oleh manajeman Arsenal. Manajemen Arsenal menilai Mikel Arteta hanya sedang apes, karena dalam dua laga awal pertandingan Liga Inggris musim ini, Arsenal harus bentrok melawan dua tim raksasa calon juara yaitu Chelsea dan Manchester City.

Hasilnya manajemen Arsenal tetap memberikan kesempatan kepada Mikel Arteta untuk tetap bertahan menjadi pelatih Arsenal. Kepercayaan dan tantangan yang diberikan oleh Manajemen Arsenal tak disia-siakan oleh Mikel Arteta.

Akhirnya Mikel Arteta selamat dari pemecatan, dan Arsenal bukan sebagai pemeran pertama yang belajar tentang dinamika pelatih baru, tetapi Arsenal yang mengajarkan arti sebuah kesabaran kepada klub di Liga Inggris maupun klub di Liga lainnya.

Secara perlahan Mikel Arteta membawa Arsenal keluar dari kehancuran, masuknya 3 amunisi anyar setelah Liga Inggris dimulai, seperti Takehiro Tomiyasu, Aaron Ramsdale dan Martin Odegaard. Khusus untuk nama terakhir, yaitu Martin Odegaard dimusim sebelumnya ia sudah bermain di Arsenal sebagai pemain pinjaman dan di bursa transfer musim ini, Arsenal menebusnya dengan mahar 35 Juta Euro dari Real Madrid.

Selain 3 amunisi anyar tersebut, tiga rekrutan baru lainnya yang sudah terlebih dahulu mendarat di Arsenal, mulai bisa "nyetel" dengan gaya bermain Arsenal, seperti Ben White, Albert Lokonga dan Nuno Tavares. Enam pemain baru tersebut, mampu tampil impresif untuk mengangkat performa Arsenal.

Setelah kalah dalam tiga laga awal, Arsenal mulai bangun dari tidurnya. Tidak tanggung-tanggung, Arsenal memenangi tiga laga selanjutnya, dengan mengalahkan Norwich City, Burnley dan memenangi duel sengit derby London melawan Tottenham Hotspur.

Salah satu momen kebangkitan Arsenal, ditandai dengan mengalahkan Tottenham Hotspur. Memenangi laga sengit melawan Spurs, membuat kepercayaan diri skuad Arsenal meningkat. Secara perlahan Mikel Arteta mampu membawa Arsenal bersaing di papan tengah.

Dan puncaknya pada pekan ke-13, Arsenal baru saja menumbangkan Newcastle United dengan skor 2-0 di Stadion Emirates, London. Gol-gol kemenangan Arsenal dicetak oleh Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli. Kemenangan ini, mengamankan Arsenal di posisi lima besar dengan mengantongi 23 poin.

Pasca kekalahan dari Manchester City di pekan ke-3, dalam 10 pertandingan selanjutnya Mikel Arteta meraih 7 hasil kemenangan, 2 hasil seri dan 1 hasil menuai kekalahan. Satu-satunya kekalahan Arsenal diderita dari Liverpool dengan skor telak 0-4.

Hingga di pekan ke-13 ini, Arsenal telah menelan 4 kekalahan. Uniknya, 3 kekalahan diderita dari 3 tim calon kuat peraih gelar juara Liga Inggris musim ini, yaitu Chelsea, Manchester City dan Liverpool.

Selain Andil besar dari Mikel Arteta dan skuad tim, ada faktor lain yang membuat Arsenal bangkit dan mampu menempati posisi 5 besar di klasemen. Tim-tim lain yang biasanya bercokol di papan atas dan papan tengah tampil inkonsisten bahkan bisa dikata tampil jeblok atau buruk. Hal ini, tentunya sangat menguntungkan bagi Arsenal

Leicester City, Everton, Tottenham Hotspur dan Manchester United hingga pekan ke-13, bisa dikata rapor penampilan mereka merah. Bahkan Spurs dan MU terpaksa harus memecat pelatih mereka, karena dicap gagal memberikan performa terbaik musim ini.

Nasib Nuno Espirito Santo dan Ole Gunnar Solskjaer tidak seberuntung Mikel Arteta. Manajemen Spurs dan MU tidak memberi kesempatan kepada kedua pelatih ini, untuk membuktikan diri. Surat pemecatan dari pihak klub, menjadi solusi terbaik dari pihak manajemen Spurs dan MU.

Dinamika pelatih baru harus dijalani oleh skuad tim Spurs dan MU. Spurs menunjuk Antonio Conte, untuk menggantikan Nuno Espirito Santo dan Ralf Rangnick ditunjuk sebagai pelatih Interim MU, untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer.

Dengan adanya pergantian pelatih ditengah musim, setiap pemain dituntut untuk segera beradaptasi dengan gaya bermain pelatih baru dan bagi pelatih baru ia harus mampu membangkitkan klub yang sedang dalam posisi terpuruk.

Dinamika pelatih baru, di era saat ini menjadi hal yang lumrah. Faktor sepakbola sebagai sebuah industri dan media sosial sebagai alat kampanye para fans untuk menekan manajemen klub. Setiap klub dituntut untuk selalu tampil apik, agar pundi-pundi keuangan mereka terus bertambah. Jika tim dalam performa buruk, "Pemecatan Pelatih" menjadi solusi terbaik ketika tim ingin segera mendapatkan prestasi instan.

Kesabaran manajemen Arsenal untuk memberikan kesempatan kepada Mikel Arteta menjadi barang langka saat ini, di era Sepakbola Modern pelatih dan pemain dituntut untuk selalu tampil konsisten demi apa? demi prestasi dan demi cuan yang mengalir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun