Mohon tunggu...
Ari Sony
Ari Sony Mohon Tunggu... Administrasi - Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Olahraga adalah nadi yang harus selalu digerakkan, dan ketika menulis topik lainnya harus sesuai dengan sudut pandang sendiri dan pemikiran yang matang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

15 Tahun Tanpa Gelar, "Kisah Cinta" Messi dan Argentina Berakhir Manis

11 Juli 2021   11:40 Diperbarui: 11 Juli 2021   17:09 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi Mengangkat trofi pertamanya bersama Argentina. (Foto: Getty Images/Wagner Meier)

Final Copa America 2021, yang mempertemukan Argentina melawan Brazil di Stadion Maracana, Brazil. Bukan soal Neymar vs Messi atau Lionel Scaloni vs Tite. Namun, seorang Lionel Messi-lah yang menjadi sorotan utama, dilaga final ini.

Sejak menjalani debut Bersama Argentina melawan Hungaria pada 17 Agustus 2005, hingga sebelum laga Final Copa America 2021 Messi sudah berseragam Argentina selama 15 tahun.

Saat melakoni laga debut, Messi masih berusia 18 Tahun. Bukan awal debut yang manis bagi Messi, karena hanya merasakan debut di lapangan hijau selama satu menit, sebagai pemain pengganti. Messi diusir oleh wasit karena menerima kartu merah, karena dianggap menyikut Vilmos Vanczak.

Apakah karena debut nakal Messi, yang membuat Messi seperti tak berjodoh dengan skuad Argentina. Entahlah, tapi segala macam cara telah Messi lakukan demi memberikan gelar Mayor Bersama tim Argentina, tapi hasil yang didapat selalu sama, yaitu nirgelar.

Pencapaian terbaik Messi hanya memberikan gelar runner up, untuk tim Argentina. Gelar runner up, Messi raih di Copa America 2007, 2015, 2016 dan runner up Piala Dunia 2014. Messi yang dicap gagal Bersama tim Argentina, namun Messi bergelimang tahta gelar di tim Barcelona.

Messi waktu kecil, mempunyai kelainan hormon, yang membuat Messi tidak bisa tumbuh secara normal dibandingkan dengan anak seusianya. Orang tua Messi berjuang melakukan pengobatan demi kesembuhan Messi, tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Orang tua Messi harus mengeluarkan biaya sebesar seribu pound setiap bulannya.

Sejak usia 12 tahun, Messi menyuntikan obat ke kakinya sendiri setiap malam. Sebelumnya ayah Messi melakukannya saat Messi masih berusia 8 tahun. Untungnya ada Barcelona, yang menawarkan biaya kesembuhan bagi Messi, sehingga orang tua Messi tidak perlu bekerja keras untuk memikirkan biaya kesembuhan untuk Messi. Akhirnya, Messi bergabung Bersama akademi sepakbola Barcelona, La Masia pada tahun 2001.

Sejak saat itu, Messi tumbuh dan berkembang Bersama Barcelona. Balas Budi Messi kepada Barcelona, berbuah dengan banyaknya gelar juara yang Messi persembahkan bagi Barcelona. Semua gelar mayor telah Messi dapatkan Bersama Barcelona, bahkan gelar individu sebagai pemain terbaik Dunia juga sudah Messi dapatkan.

Sebelum menjalani debut Bersama Argentina, Messi sempat ditawari oleh tim Spanyol agar Messi bersedia membela Spanyol. Namun, pinangan itu Messi tolak karena rasa cintanya kepada Argentina begitu besar.

Kisah cinta Messi kepada Argentina selalu dikandaskan oleh dua kata, yaitu "gagal juara". Di usia yang tak muda lagi 34 tahun, Messi berharap di Copa America 2021 ini peruntungan nasib Messi dapat berubah.

Laga demi laga, Messi lalui di babak penyisihan Grup A. Argentina berhasil tampil sebagai Juara Grup A dengan Raihan 10 poin, hasil 3 kali menang dan 1 kali seri. Di babak perempatfinal Messi tampil menawan dengan memberikan dua assist dan satu gol cantik melalui tendangan bebas ke gawang Ekuador.

Di babak semifinal, Messi Kembali mencatatkan assist untuk gol Lautaro Martinez ke gawang Kolombia. Kiper Argentina, Emiliano Martinez menyelamatkan Argentina dan Messi dari kekalahan dalam drama tos-tosan melawan Kolombia, Argentina menang dengan skor 3-2 dalam adu penalti. Setelah di waktu normal skor bertahan imbang 1-1.

Laga final melawan Brazil di Copa America 2021, menjadi pertaruhan karier Messi Bersama Argentina. Jika di final ini gagal, entah kapan lagi Semesta akan memberi kesempatan emas kepada Messi untuk meraih gelar juara.

Laga Argentina melawan Brazil berlangsung panas sejak wasit asal Uruguay, Esteban Ostojich meniup peluit kick-off. Kedua tim saling jual beli serangan demi mendapatkan gol dan peluang pertamanya.

(Foto: Nelson ALMEIDA/AFP) 
(Foto: Nelson ALMEIDA/AFP) 

Angel Di Maria, berhasil membuat Messi untuk sementara bernafas lega. Setelah, gol-nya di menit ke-22 membuat Argentina untuk sementara memimpin dengan skor 1-0. Proses gol diawali saat Rodrigo de Paul mengirim umpan Panjang ke arah Di Maria yang gagal diantisipasi oleh bek sayap kiri Brazil, Renan Lodi. Dengan mudah, Di Maria men-chip bola melewati kiper Brazil, Ederson Moraes.

Setelah gol dari Di Maria, Brazil langsung bereaksi dengan menekan pertahanan Argentina. Casemiro mendapatkan peluang emas di menit ke-26, namun masih bisa digagalkan oleh kiper Argentina.

Messi kemudian membalas, di menit ke-32, namun sepakan Messi masih melebar dari gawang Brazil. Babak pertama Argentina unggul 1-0 dari Brazil.

Babak kedua masih terjadi jual beli serangan, peluang emas Brazil di dapat dari Richarlison, Danilo dan Thiago Silva. Semua peluang Brazil gagal dikonversi menjadi gol, karena kegemilangan kiper Argentina, Emiliano Martinez dan kekurang tenangan pemain Brazil dalam memanfaatkan momentum di depan gawang Argentina.

Argentina membalas melalui peluang Guido Martinez dan Lionel Messi. Upaya Messi di menit-menit akhir digagalkan oleh kiper Brazil Ederson Moarez, ketidak tenangan Messi membuat bola dapat diantisipasi Ederson Moarez.

Jalannya pertandingan selama dua babak berlangsung ketat dan menarik, tensi panas terus tersaji dalam laga final, yang juga merupakan laga klasik nan emosional, karena sejarah Panjang di dunia sepakbola antara Argentina  dan Brazil. Laga kedua tim selalu berjalan panas dan penuh gengsi.


9 kartu kuning, harus dikeluarkan oleh wasit asal Uruguay, menandakan bagaimana panas dan sengitnya duel ini.

Laga akhirnya dimenangi oleh Argentina dengan skor 1-0, setelah wasit Esteban Ostojich meniup peluit Panjang tanda pertandingan berakhir. Pecahlah kegembiraan skuad Argentina, untuk merayakan gelar juara Copa America ke-15, atau yang pertama sejak tahun 1993.

Messi nampak menangis terharu, tertunduk lemah seketika, kemudian semua pemain Argentina menghampiri dan memeluk Messi untuk merayakan juara. Messi seakan tak percaya, jika semua usahanya bersama tim Argentina akan berakhir manis dengan Raihan prestasi tertinggi Mahkota juara Piala Amerika 2021.

Akhirnya, semesta merestui cinta suruh Messi kepada Argentina setelah 15 tahun mereka menjalin kisah cinta di lapangan hijau. Sempurnalah prestasi Messi di klub dan Timnas. Messi menyamai rekor sempurna milik Cristiano Ronaldo, yang juga mempunyai prestasi apik di klub dan Timnas. Messi dan Ronaldo merupakan duo aktor sepakbola yang mempunyai rivalitas sengit dalam hal pemecahan rekor. Apapun yang menyangkut soal Messi dan Ronaldo selalu diperbandingkan satu sama lain.

Cara apik pun, ditempuh Messi untuk menjadi Juara Copa America 2021, selama bertanding di Copa America Messi tampak bermain lebih dewasa tidak egois, dengan memberikan 5 assist kepada rekannya yang mempunyai posisi lebih baik untuk mencetak gol. Messi juga menutup dengan prestasi sempurna dengan Raihan Gelar juara dan gelar top skor Bersama pemain Kolombia Luis Diaz.

Selamat kepada Messi, selamat kepada Argentina dan juga suporter Argentina karena sudah lama bersabar menunggu untuk kemunculan "the next Maradona". Dan tugas Messi sebagai "the next Maradona" telah berakhir dengan sukses.

Selanjutnya beban Messi tidak akan berat kala memimpin Argentina bertanding di Piala Dunia 2022 Qatar, karena dengan gelar juara Copa America 2021 setengah beban Messi telah terangkat. Jika nanti Messi dapat mengantarkan Argentina menjadi Juara di Piala Dunia 2022 hal itu merupakan bonus tambahan.

Selamat untuk Messi dan Argentina.

Selanjutnya usai merayakan gelar juara bersama Argentina, tugas Messi segera menyelesaikan masalah kontrak, dengan klub mana Messi akan berlabuh? Apakah tetap di Barcelona, PSG, Machester City atau ada klub lain yang tertarik untuk merekrutnya.

Jangan terlalu lama menganggurnya Messi, karena akan jadi bahan candaan dari Netizen.

Salam Bung Arson...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun