Dengan terbiasa berinteraksi satu arah yaitu depan monitor saja, membuat mereka sulit berinteraksi dan akan menemukan waktu sulit untuk mengekspresikan diri sendiri, dengan otak mereka yang terkenal sangat lincah, aktif, dan penuh ekplorasi sedikit demi sedikit akan tumpul bila kehidupannya hanya dalam satu ruangan saja karena interaksi sosial juga meningkatkan kepintaran.
Lupa Dengan Segala Hal
         Terkadang gamer tidak tahu dampak kekurangan makan, minum, dan kekurangan olahraga dapat menyebabkan badan mudah terkena penyakit tetapi bisa saja orang tersebut doyan makan, tetap saja kurangnya aktivitas yang dilakukan tubuh berdampak kurang bugar di masa depannya karena kurang lancarnya metabolisme tubuh. Radiasi yang dipancarkan monitor juga dapat merusak mata dan juga saraf, hal ini terbukti sering ditemui pemain games yang sering menggunakan kacamata. Â
Dunia internet berkembang begitu pesat. Tidak hanya untuk browsing dan berinteraksi lewat situs jejaring sosial, kehadiran internet juga dimanfaatkan sebagai sarana bermain game secara bersamaan (multiplayer) melalui game online. Fenomena yang dapat kita lihat saat ini adalah di beberapa warnet umumnya terlihat dipenuhi oleh kalangan pelajar yang tak kelak selalu datang untuk menghabiskan waktunya bermain game online dan terkadang mereka rela untuk tidak masuk sekolah (bolos) hanya demi bermain game online.
Banyaknya game online yang dapat diakses oleh anak membuat semakin banyak pengaruh negatif pada perkembangan anak, dalam hal ini peran orang tua dalam pemilihan game online yang sesuai dengan kepribadian anak dan usia anak sangat diperlukan. Pilihlah game online yang tepat sesuai usia dan anak dapat menggunakan pikirannya untuk bermain sehingga dapat mengasah otak anak. Orangtua seharusnya memberikan pemahaman bagi anak agar tidak mnghabiskan waktu hanya untuk bermain game online, dan memberikan pemahaman bahwa tugas anak adalah belajar, sedangkan game online hanya sebagai sarana hiburan. Jangan terlalu sering bermain game karena dapat membuat kita kecanduan. Perlu juga adanya pengawasan dari orangtua agar si anak bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya dan terciptanya generasi muda yang berprestasi.