Mohon tunggu...
Sona Adiansyah
Sona Adiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

IQRO'

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Indonesia Maju Melalui Investasi Hijau Menuju Indonesia 2045

21 Juli 2022   22:23 Diperbarui: 21 Juli 2022   22:28 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fokus utama dalam pertemuan G20 Indonesia (2022) dalam pernyataan presidensi G20 oleh juru bicara untuk pemerintah. Yakni, Maudy Ayunda; "Transisi energi berkelanjutan merupakan salah-satu isu prioritas G20 Indonesia."

Alhasil, mobilisasi bangkit bersama; recover together, recover stronger pulihkan dunia. Merupakan masterface dalam menjaga kestabilan bumi beserta isinya dari ancaman kepunahan. Serta, sebuah keharusan bagi masyarakat Indonesia se-antero pelosok negeri dan desa (activity production) memposisikan alam tetap lestari nan hijau sepanjang masa.

Bertujuan, menekankan agar kita semua bisa selaras dengan alam yang akan terus berupaya menjaga bumi dari kerusakan dalam mempertahankan hutan tetap hijau terhadap pepohonan. 

Endingnya, akan berafiliasi terus-menerus menjadi penyangga dunia yang harapannya mampu bermetamorfosa sebuah jati diri bangsa (merah putih) dimasa depan; "Indonesia Maju melalui Investasi Hijau menuju Indonesia 2045."

Sebagaimana, tertuang dalam Pasal 3 UU No. 32/2009 yaitu; "Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan; melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia, menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem, mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup, menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan, menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia, mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mengantisipasi isu lingkungan global."

Indonesia sebagai pemegang Presiden G20 (2022) akan berdampak siginifikan bicara makropudensial Bank Indonesia.

Dinamika, 69 tahun (1953-2022) Bank Indonesia mendedikasikan usianya untuk terus strong synergy, advanced innovation dan macropudential growing. 

Demi, mendorong intermediasi central bank dalam mempertahankan kurs rupiah dimata uang asing dan global. Selain itu, terobsesi semangat perintis presiden Ir Soekarno dkk, promotor founding father nationalization De Javasche Bank. 

Tercetuslah, Bank Indonesia sebagai perbankan sentral dengan terus berinovasi, mendorong sebuah revolusi sistem keuangan bank dalam capital circulation. Melalui, kebijakannya makropudensial akomodatif Bank Indonesia untuk meningkatkan intermediasi (UU No. 10/1998). 

Berfungsi, sebagai penstabil moneter keuangan central bank dalam mencapai sustainable economy; Indonesia Maju melalui Investasi Hijau menuju Indonesia 2045. 

Selain itu, menerapkan sinergi otoritas dalam mengakselerasi pemulihan intermediasi (UU No. 21/2011). Melalui, kolaborasi pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal secara productive quality. Terkoneksi dengan beberapa stakeholder seperti; Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Pemangku Kebijakan Pemerintah pusat dan daerah, Pihak Swasta dan sebagainya.

Sebagaimana, kekhawatiran pertemuan G20; krisis pangan dan energi dunia paska imbas pandemi Covid-19 maupun dampak perang Rusia versus Ukraina terhadap perekonomian global oleh Sri Mulyani Menteri Keuangan RI dalam pertemuan Nusa Dua Bali; "Saat ini kita melihat peningkatan harga pangan dunia yang mengkhawatirkan. Perang di Ukraina dan memburuknya ekspor akibat pembatasan imbas pandemi Covid-19, mengakibatkan jomplangnya permintaan dan suplai. Serta, gangguan pasokan pangan membuat lonjakan harga pangan menyentuh level tertinggi. Harga pangan dunia melonjak mendekati 13 persen di bukan Maret. Ini menjadi kenaikan tertinggi dan diprediksi akan terus naik hingga 20 persen menjelang akhir tahun 2022."

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Adapun, dampaknya pertemuan G20 (Bali) bagi Indonesia kolaborasi antara Indonesia Maju melalui Investasi Hijau (2045) diantaranya:

  • Termaktub dalam PP No. 43/2020; mendorong Indonesia dalam pembiayaan inklusif. Misalnya; penyediaan dana yang diberikan oleh Bank Indonesia; Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syari'ah dan Unit Usaha Bank untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Korporasi UMKM maupun Perorangan Berpenghasilan Rendah (PBR), dalam rupiah maupun valuta asing sesuai income calculation. 

  • Bertujuan memangkas kemiskinan di Indonesia dalam mewujudkan kehidupan layak. Misalnya, kebijakan terpadu peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bertujuan, menanggulangi perekonomian masyarakat Indonesia atas dampak Socio-Economic Pandemic Covid-19 (2021-2022). 

  • Seperti; Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM, Bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan sebagainya. Sebagaimana, tertuang dalam Pasal 34 ayat 1 UUD 1945; "Mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar." Tercantum, di sila ke lima (PANCASILA) negara akan terus menginisiasi; "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

  • Peran Indonesia dalam pertemuan G20 tidak henti-hentinya memberikan seruan perdamaian ditingkat global. Misalnya, peristiwa konflik Rusia versus Ukraina dan lain-lain. 

  • Mengutip pernyataan penyair Palestina, Mahmoud Darwish; "Perang akan berakhir, para pemimpin bakal berjabat tangan, perempuan tua akan setia menantikan anak lelakinya yang gugur sebagai martir. Gadis itu akan menunggu suami tercintanya. Dan anak-anak itu akan menantikan ayahnya yang pahlawan. Aku tidak tahu, siapa yang menjual tanah air kami. Namun, aku saksikan siapa yang telah membayar harganya." Recover together, recover stronger dalam menginisiasi Indonesia Maju antara Investasi Hijau di masa depan (2045). 

  • Sebagaimana, ungkapan Bapak Presiden Ir. H Joko Widodo dalam pertemuan G20 di La Nuvola, Roma (Italia); "Recover together, recover stronger. Pertumbuhan yang inklusif yang people center. Serta, ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20. Upaya tersebut harus dilakukan dengan cara luar biasa. Terutama, melalui kolaborasi dunia yang lebih kokoh dan inovasi yang tiada henti."

  • DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun