Mohon tunggu...
Somia Ribeka Dewi
Somia Ribeka Dewi Mohon Tunggu... Insinyur - Balinese

Mahasiswi, Gianyar-Bali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kembali ke Rumah

1 Juni 2019   07:41 Diperbarui: 1 Juni 2019   07:57 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkumpul dengan keluarga merupakan hal yang sangat para mahasiswa rantau sepertiku inginkan. Berpisah sementara seperti ini adalah risiko yang memang aku sudah ketahui sejak awal dari pendaftaran untuk melanjutkan jenjang pendidikan perkuliahanku di Yogyakarta. 

Sehingga ketika aku tahu kalau liburan lebaran kali ini akan libur sekitar dua minggu kurang, aku berkeinginan untuk kembali ke rumah di Bali, namun ada yang membuatku sedih yaitu harga tiket pesawat dari Yogyakarta ke Bali sangatlah mahal hingga tiga kali lipat dari harga normal.

Seketika aku berpikir "apa aku tidak pulang saja ya? Tapi kalau tidak pulang mau kapan lagi? Kan setelah UAS aku akan KKN", "atau aku pulang stelah KKN saja ya? Hmm tapi itu berarti aku baru bisa pulang sekitar bulan agustus awal" dan "lamaa sekalii". 

Akhirnya pun aku memutuskan untuk memilih transportasi darat yaitu bus untuk sampai ke Bali sebelum memutuskan pun aku masih ragu karena yang aku ketahui perjalanan darat menghabiskan waktu yang lama yaitu sekitar 17-18 jam. 

Namun tekadku untuk pulang ke Bali jauh lebih besar dibandingkan dengan rasa "bosan" dari perjalanan tersebut karena nanti aku akan bertemu dengan keluarga.

Selama aku merantau kurang dari 3 tahun banyak yang aku alami dalam hal kerinduan terhadap keluarga, karena aku bisa memiliki tekad yang semakin positif dalam hal melaksanakan perkuliahan ini dimana aku harus membanggakan keluargaku di rumah. 

Orang tuaku pun selalu mendukung hal-hal yang bisa membuatku senang dan tetap bisa bahagia merantau seperti tetap memberikan aku ijin pulang ke Bali walaupun hanya 5 hari (saat liburan paskah di tahun 2019 kemarin), karena tidak semua orang tua memberikan ijin pulang hanya beberapa hari. 

Saat seperti itulah yang semakin membuatku ingin segera menyelesaikan perkuliahan tanpa mengecewakan keluarga dan kembali pulang ke Bali.

"Seluruh hutan menjadi harum baunya, karena terdapat sebuah pohon yang berbunga indah dan harum semerbak. Demikian pula halnya bila dalam keluarga terdapat putra yang Suputra"
(Canakya Nitisastra II.16).

"Kegelapan malam dibuat terang benderang hanya oleh satu rembulan dan bukan oleh ribuan bintang, demikianlah seorang anak yang Suputra mengangkat martabat orang tua, bukan ratusan anak yang tidak mempunyai sifat-sifat yang baik".
(Nitisastra IV.6).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun