Mohon tunggu...
Sohib Ull
Sohib Ull Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup jngn di ambil susah

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme

26 Mei 2020   08:37 Diperbarui: 26 Mei 2020   08:39 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat rekontruksionisme di pelopori oleh George count dan Harold Rug ia ingin membangun masyarakat baru , masyarakat yang pasti dan  adil. Aliran ini mempunyai pemikiran bahwa masa depan suatu bangsa merupakan suatu Dunia yang diatur di perintah oleh masyarakat secara demokratis dan bukan dunia yang di kuasai oleh golongan tertentu.

Beberapa Tokoh Aliran filsafat Rekontruksionisme:

GEORGE COUNT (1889-1974)
Merupakan seorang pendidik dan ahli teori pendidikan. Pesan utama count yaitu Ketika pendidikan secara historis digunakan sebagai alat untuk memperkenalkan masyarakat terhadap tradisi, kondisi sosial dan budaya telah di ubah oleh sains modern, tekhnologi, dan industri sebagai kekuatan positif bagi penyusunan pola budaya baru dan menghilangkan kejahatan masyarakat. 

Menurut ia pendidikan harus memandang kemungkinan bagi perubahan sosial yang radikal dan perubahan tersebut.
pendidikan harus melepaskan status quo dan harus mengambil tugas yang lebih sulit dari reformasi sosial.

Sekolah akan betul-betul berperan apabila sekolah menjadi pusat bangunan masyarakat baru secara keseluruhan dan kesukaan ( rasialisme)

POULO FREIRE (1921-1997)
Ia merupakan seorang pendidik yang berasal dari Brazil. Ia menjadi seorang pendidik bagi masyarakat bawah yang di sebut kaum tertindas. Ia mengatakan bahwa seorang pendidik harus menyadarkan kaum tertindas agar mereka mempunyai kesadaran kritis.
Metode pendidikan FREIRE yaitu dialog. 

Proses dialog tidak bersifat teoritis. Proses ini tidak memaksakan individu, tetapi melibatkan dua orang untuk mengamati dunia. Tugas pendidik adalah mengajukan pertanyaan, menghadapkan siswa pada dunia, bukan menyediakan jawaban atau mendefinisikan dunia.

Sekian semoga bermanfaat...
#hanya pendidikan yang menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan Indonesia tak mungkin bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun