Mohon tunggu...
Sofi Mahfudz
Sofi Mahfudz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Amatir

Suka Bisnis dan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sampah Makanan Meningkat Saat Ramadan, Kalap Belanja Jadi Penyebabnya

2 Mei 2020   23:25 Diperbarui: 3 Mei 2020   00:16 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beda saat perut keroncongan. Apapun makanan yang terlihat menarik, inginnya semua diborong. Meski tidak menjamin semua makanan habis dimakan. 

4. Kenali porsi kita

Jika kita hanya mampu menikmati seporsi bakmi ayam dan sepaket kecil salad buah. Maka kita tidak perlu pesan sepaket dimsum atau chicken wings. Khawatirnya malah nggak dimakan dengan alasan sudah kenyang. 

Beli satu porsi 35 ribu. Beli 3 porsi hanya 100 ribu. Lebih murah, ya? Iya. Tapi tidak selalu lebih hemat. Karena aslinya hanya sanggup menikmati 1-2 porsi saja. Manfaatkan promo jika kita memang membutuhkannya.

5. Berpikir Sebelum Membeli

Fenomena kalap belanja bisa dialami siapa saja. Sudah bukan hal aneh, sih. 

Seorang psikolog bernama April Lane Bonson pernah menyarankan agar kita saat tertarik dengan display makanan, kita beri jeda untuk diri sendiri. Bisa dengan melipir sebentar. Sambil berpikir; makanan ini saya perlukan tidak? Akan saya makan tidak, ya? 

Dari pemberian jeda, keputusan untuk membeli atau tidak, akan lebih bijaksana. 

6. Jangan pakai kartu kredit saat belanja. 

Dari hasil riset diketahui bahwa orang rela untuk mengeluarkan banyak uang elektronik daripada uang cash. 

Mengacu pada riset ini juga, banyak penerbit kartu kredit yang bekerja sama dengan perusahaan Food and Beverage (F&B) memberikan tawaran-tawaran menarik saat kita belanja makanan. Kemudahan yang menjebak ini yang membuat kita kalap belanja makanan.  

So, be wise!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun