Mohon tunggu...
Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Mohon Tunggu... Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Baca Berita Jadi Hiburan Sahur

7 April 2023   23:06 Diperbarui: 7 April 2023   23:10 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca berita menjadi rutinitas saat memasuki bangku kuliah jurusan Ilmu Komunikasi. Serasa menjadi keharusan agar tetap up to date, meski tidak dapat dipungkiri ada rasa malas yang menyelinap dalam kalbu. Belum lagi, sejak lulus kuliah, saya pun terjun menjadi bagian dari pekerja media.

Apalagi sejak adanya televisi (tv) digital, yangmana aku yang tinggal dirantau tidak berlangganan. Sehingga, tv itu menempel di dinding begitu saja. Aktivitas menonton tv dengan beragam hiburan pun tergantikan dengan menonton acara baik talkshow, berita, dan lainnya melalui gawai.

Saya rasa transformasi ini juga terjadi kepada sebagain besar umat manusia di planet bumi. Orang pun sekarang berlomba-lomba membaca informasi melalui ponsel pintarnya. Di ponsel mungilnya itu tersaji segala macam informasi yang seolah bisa membuatnya menggenggam dunia.

Dari membaca berita dari beragam media, menjadi bagian dari strategiku juga untuk bisa membingkai berita berbeda dengan yang lain. Baik itu angle, gaya bahasa, dan yang berhubungan dengan jurnalistik.

Belum lagi tuntutan kantor yang meminta agar berita bisa dikemas seperti berita nasional. Sehingga, pekerja media di daerah harus lebih kritis dengan isu yang terjadi di daerahnya. Dengan begitu, yang terjadi di daerah bisa menjadi isu nasional untuk kepentingan masyarakat yang merupakan bagian dari elemen jurnalisme.

Akhir-akhir ini di Bumi Lancang Kuning sedang digoncang dengan isu laporan hasil kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang akhirnya mengarah pada dugaan tindak pidana korupsi. Terbukti, telaah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil pejabat tinggi Riau yakni Sekdaprov Riau SF Hariyanto buntut dari hedonisme sang istri dan anak.

Pada Kamis, (6/4) Hariyanto pun memenuhi panggilan KPK setelah beberapa waktu lalu kucing-kucingan dengan awak media dan pernyataannya yang kontroversial. "Kw dan Toko" itulah hal terduga yang dilakukan Sekdaprov saat konverensi pers.

Beberapa jam berselang, KPK secara maraton melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Pejabat Nomor Satu di Kebupaten Kepulauan Meranti yakni Muhammad Adil menjelang dini hari. Kantor Bupati pun disegel oleh pejabat KPK yang turun ke lapangan.

Hingga saat ini, ada 25 orang yang diamankan KPK. Begitulah sebut Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui rilis singkat dari whatsapp.

Dari 25 orang yang dilakukan tangkap tangan salah satunya adalah pejabat nomor satu di kota sagu. Kemudian, ada sekda dan kepala bagian, kepala dinas, dan pejabat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun