Mohon tunggu...
sofiaassof
sofiaassof Mohon Tunggu... Penulis - rindumu

find me on ig @sofiaassof

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesak

29 Maret 2020   02:11 Diperbarui: 29 Maret 2020   10:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu hari kudibuat jatuh cinta dg mudahnya oleh seorang lelaki yaitu kamu. Tidak hanya itu, kamu selalu membawa kebahagiaan untukku dan hubungan kita. Dan sekarang dengan mudah pula kita kalah dg keadaan. Kita kalah sekalah-kalahnya. Hubungan kita berakhir meski berbaikan tapi sejujurnya hatiku tidak dalam keadaan baik.


Aku tidak bisa membayangkan betapa lumpuhnya aku dengan keadaan di masa depan tanpa kamu di sisi. Aku cinta kamu, kamu cinta aku. Tapi kita dipisahkan dengan semudah ini tanpa tau apa dan bagaimana persetujuan Tuhan.


Jika kamu memintaku menunggu aku yakin bisa menunggu tapi tidak dengan perpisahan ini. Kenapa kita tidak melangkah lagi dan mencoba apa yang perlu diperbaiki. Kita saling mencintai,dan menurutku itu akan sangat mudah memperbaiki kecintaan masing-masing.


Bagiku kamu separuh dari aku, yang jika kamu pergi setengahku kau bawa. Bagiku kamu lebih dari jiwa yang ada pada diri ini. Dan bagiku kamu kujadikan lelaki terbaik yang akan kubanggakan di depan kedua orangtuaku.


Jika kamu benar-benar pergi meninggalkanku, pasti aku tidak akan rela tapi aku harus terpaksa rela kehilanganmu dengan sekejap setelah 8 bulan bersama. Dan apa kau tau, hal ini lebih sakit dan sesak dibandingkan rasa sakit yang pernah ada. Hatiku sempat tidak berfungsi saat kamu mengatakan hal yang membuatku buntu.


Aku tidak pernah berpikir akan sesesak ini. Dan seharusnya aku bisa mempersiapkan ini dari awal bahwa suatu hari aku harus siap terluka karena kehilanganmu. Ternyata sampai sekarang aku masih tidak siap untuk terluka dan merasa pilu dalam menerima luka sedalam dan semenusuk ini. Kalaupun aku akan mati, aku juga akan membawa cintaku berada pada diriku untuk menemaniku di sana tanpa kamu.


Aku sayang kamu tanpa batas apapun. Aku cinta kamu tanpa ragu samasekali. Jika masih ada kesempatan bolehkah aku bertanya, meminta, bahkan sampai memohon kepadamu untuk tetap tinggal bersamaku di sini? Hatiku sepi. Kamu bisa tinggal disana tanpa ada seorang pun selain kita berdua.

Aku bahkan sering meminta dan hampir memaksakan kehendak untuk bisa terus memilikimu.

Saat kamu bilang, "kalau jodoh gak bakal kemana.kita pasti menikah.amin" saat itu pula rasaku memuncak dengan kerasnya serta memikirkan bagaimana kamu tanpaku di hari esok, dan bagaimana aku tanpamu di hari yang akan datang.

Aku tau kamu berniat menghindariku agar rasa ini tidak semakin kuat. Tetapi di sisa waktu ini tidakkah kamu ingin menghabiskan waktu sebentar saja, sedikit lagi, sesaat pula untuk saling membahagiakan sebelum kita akan benar-benar terpisahkan tanpa ada kata "kembali" tapi yang akan ada hanya kata "ketidak mungkinan untuk bersatu". Tidakkah kamu ingin lebih lama lagi bersamaku dan saling membahagiakan sebelum kamu benar-benar meninggalkanku? Jawablah..

Jangan khawatir.. doaku akan terus untukmu dan hubungan kita. Aku juga pasti akan meminta untuk dipersatukan kepadamu lagi. Meski Tuhan saja tau bagaimana perasaanku padamu yang tak akan mudah padam dikarenakan "ketidakmungkinan manusia".

Sumpah ini tidak mudah. Demi apapun aku harus keras pada diriku yang lemah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun