"Hati Lena sangat hancur sewaktu berpisah dengan Thomas, Ma. Tapi nggak bisa Lena tunjukkan di depan Mama dan adik-adik karenaLena harus bersikap tegar sebagai tulang punggung keluarga. Lena hanya bisa curhat pada Pak Boy, leader Lena. Dari sekedar curhat biasa akhirnya berkembang menjadi hubungan yang lebih mendalam...."
Soraya terperangah. Dia ingat laki-laki itu. Orang yang merekrut anaknya terjun ke bisnis asuransi. Pria yang sudah berumah tangga dan berusia belasan tahun diatas Elena. Oh, Tuhan. Bagaimana mungkin anakku yang cerdas ini bisa jatuh ke pelukan laki-laki yang pantas menjadi pamannya?!!
"Apa yang kamu lakukan dengan laki-laki itu, Nak? Bukankah dia sudah beristri dan mempunyai anak? Ya, Tuhan!"
Elena mengangguk pelan. Kedua matanya mulai berkaca-kaca.
"Kami menjalin hubungan gelap. Saat itu Lena merasa hanya dia yang bisa memahami keadaan Lena yang terpuruk akibat kehilangan Thomas dan harus berjuang mati-matian merintis bisnis asuransi. Tak disangka, beberapa bulan kemudian Lena hamil...."
"Demi Tuhan, Anakku!"
"Pak Boy menganjurkan Lena untuk melakukan aborsi. Dia yang mencarikan dokter dan menanggung seluruh biayanya. Waktu itu Lena bilang pada Mama bahwa akan menghadiri pertemuan besar di kantor pusat Jakarta selama tiga hari. Padahal sebenarnya Lena melakukan aborsi dan menginap di hotel untuk pemulihan. Pak Boy selalu menemani Lena waktu itu. Hubungan kami nggak terendus siapapun di kantor karena kami berdua sangat berhati-hati. Ternyata tak lama kemudian dia pindah ke perusahaan asuransi lain dan mengucapkan salam perpisahan. Dia bilang Lena masih muda dan bisa mendapatkan laki-laki lain yang masih single dan lebih baik darinya. Lena merasa sangat sedih, bagaikan habis manis sepah dibuang...."
Elena menangis sesenggukan. Sungguh tidak mudah baginya membuka aib yang telah dipendamnya selama hampir sepuluh tahun.
"Sejak saat itulah Lena selalu menjaga jarak terhadap laki-laki manapun yang bermaksud mendekati Lena. Rasa percaya Lena terhadap makhluk bernama laki-laki sudah musnah. Hanya Jeffry, agen Lena, satu-satunya lelaki yang bisa bergaul dekat dengan Lena..."
"Kalau begitu, kenapa kamu nggak menikah saja dengannya? Jadi nggak perlu meninggalkan dunia asuransi. Orangnya kan baik, ganteng, dan sukses,"desak sang mama.
Lena menyeringai. "Jeffry itu penyuka sesama jenis, Ma."