Mohon tunggu...
Sofia A. Abram
Sofia A. Abram Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis. Fiksianer pemula

Alien super sensitif yang suka menulis puisi, fiksi, dan mengamati kehidupan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamus Disney

4 Agustus 2023   19:28 Diperbarui: 5 Agustus 2023   10:35 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah waktu liburan sekolah semasa esde, Dian ke rumah neneknya. Tantenya yang dari pulau Jawa, dari Bandung ada juga. Tantenya itu bawa oleh-oleh kamus Disney untuk sepupunya, dua bersaudara. Dian tidak dapat.

"Wah mahal ini, makasih ya," kata mamak sepupunya.

"Iya, Ini belinya cuma satu ya, buat berdua, uang saya gak cukup soalnya", kata tantenya lagi. Sepupunya itu bisa sharing.

Awalnya Dian pikir, ya, tidak papa dia tidak dapat, uangnya tidak cukup, bahasa inggris saya juga tidak bagus. Tapi Dian berubah pikiran, kalau uangnya tidak cukup kenapa paksa beli oleh-oleh, sepupunya itu orang berada, tapi kenapa cuma mereka yang dapat hadiah mahal. Dian jadi merasa sedih dan hina.

Sepupunya sibuk membolak-balik kamus, melihat gambar dan membahas film Disney. Dian tidak pernah nonton Disney yang diputar di kaset. Dia tidak punya kaset Disney dan pemutar dvd di rumahnya. Tidak seperti sepupunya yang punya macam-macam barang. Jadi tidak asyik, tidak bisa main-main lagi.

Dian diam-diam pergi ke ruang tv, ke dekat mamaknya yang menonton tv sambil main game gimbot tetris. "Kenapa kamu tidak dibelikan juga, padahal mereka orang mampu", omelnya pelan sambil berbisik.  Acuh tak acuh tanpa menatap Dian. Matanya antara ke tivi dan ke game gimbot tetris. Dian tidak pernah membalas ucapan mamaknya, takut mamaknya emosi, marah-marah dan memukulinya. Dian cuma bisa berharap mamaknya tidak usah membahas itu. Bikin Dian tambah sedih.

Dian bukan cuma sedih, dia juga merasa disalahkan oleh mamaknya, padahal bukan salahnya kalau tidak dapat kamus Disney, bukan salahnya kalau uang tantenya tidak cukup untuk belikan dia juga. Dian berusaha mengalihkan pikirannya ke tayangan tv, untuk menghibur hatinya sendiri.

Tidak lama sepupunya sudah bosan dengan kamus Disney itu, dengan ceria dan langkah melompat lompat memanggil Dian lagi untuk main. Kamusnya digeletakkan begitu saja. Sekarang  mereka ingin main dengan Dian, waktunya main masak-masak di pekarangan, pakai tanah dan bunga, pura-puranya sebagai bahan masakan.

Dian melihat sekilas kamus yang digeletakkan di kursi ruang tamu,  Dian juga tertarik sama kamus yang banyak gambarnya dan tulisannya warna-warni itu, nanti kalau mereka bosan saya juga bisa pinjam dan lihat-lihat, katanya menghibur diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun