Mohon tunggu...
Soevry Prie
Soevry Prie Mohon Tunggu... Freelancer - Korban AJB.Bumiputera 1912

Keadilan hak semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tumpulnya Kepekaan Pengurus AJB.Bumiputera 1912

25 Januari 2022   12:39 Diperbarui: 25 Januari 2022   12:41 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika kita cermati keadaan Bumiputera kita saat ini maka dapat disimpulkan:

Pertama,
Sebagian besar pengurus,karyawan Bumiputera telah kehilangan kepekaan terhadap situasi, tak ada sense of crisis. Sebagian besar merasa bahwa segalanya berjalan baik-baik saja. Padahal,mereka sedang dalam bahaya, dimana keadaan bumiputera sedang "genting".

Kedua,
Para pengurus bumiputera  persis seperti Destarata yang matanya buta. Sebagian besar tak mau melihat adanya situasi bahaya di depan mata mereka. Mereka tak peduli lagi dengan peringatan yang disampaikan oleh berbagai kalangan tentang ancaman krisis di depan mata. Bahkan setiap kritik yang disampaikan secara jernih dianggap sebagai upaya menyudutkan dan mendiskreditkan yang sedang berkuasa.

Ketiga,
Early warning system (sistem peringatan dini) sudah tidak lagi berfungsi melakukan pengindraan terhadap situasi yang akan dihadapi. Aturan hukum Anggaran dasar BP telah dilanggar,maka sistem peringatan dininya otomatis tidak akan bekerja untuk menyampaikan "warning" adanya situasi bahaya yang menghadang.

Fungsi hukum telah lumpuh dan berganti menjadi hukumnya penguasa untuk mempertahankan estabilitas.Dengan tidak berjalannya fungsi pengawasan menyebabkan pembuat kebijakan tidak lagi memiliki kewaspadaan dini terhadap situasi bahaya yang mangancam keselamatan Pempol bumiputera.

Jika tak mampu bersatu untuk mengganti kapten kapal dan nahkoda yang "Pokoke"maka demi keselamatan bersama, masing-masing kita harus segera menyiapkan pelampung atau sekoci, untuk mengantisipasi jika kapal Bumoputera yang kita tumpangi saat ini dikejutkan oleh badai dan karam lalu tenggelam.Begitu tragisnya monumen bangsa ekonomi gotong royong Indonesia yang telah lebih dari seratus sembilan tahun mati di negara dengan sistem perekonomian usaha bersama dan berazas kekeluargaan yang seyogyanya dijamin oleh UUD'45.Lebih ironinya justru saudara-saudara Bumiputera berjenis usaha bersama mendapat perlakuan istimewa dan tumbuh perkasa di negara-negara penganut faham kapitalis seperti Amerika,Inggris,Selandia Baru dll.Ada apakah dengan negeriku???

SOS Bumiputera,Save Pempol Bumiputera!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun