Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Soetiyastoko | Pesan Gaib dari Sepertiga Malam

30 September 2025   09:58 Diperbarui: 30 September 2025   09:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di antara ayah dan ibu, ada kewajiban parenting yang harus dipersiapkan. Copied from FB

Cerpen  |  *Pesan Gaib dari Sepertiga Malam*

"Doa tahajud menyingkap tirai gaib Mbah Sugiyem."

Cerpen disisip parenting kuno yang tetap relevan .


_DikToko_
_(Soetiyastoko)_

Sekali waktu ada nuansa *mencekam* yang melukisi dinding suasana malam: kemunculan Gendruwo Ijo yang menyeramkan, suara-suara aneh, bau anyir, dan ketegangan batin anak-mantu-cucu.  Begitu cerita turun temurun warga, di dusun tanpa kemeriahan. Kecuali suara anak-anak dikala siang atau beduk yang ditabuh  --mengajak sujud.

*Bahasa Terima Kasih di Tepi Kali Brantas*

Di Desa Kemiri  -selatan Kota Kepanjen, di kaki Gunung Semeru, kali Brantas mengalir laksana urat nadi yang tak pernah letih. Siang hari, desa itu tampak tenang: sawah terhampar hijau, suara burung bersahutan, dan anak-anak berlarian di pematang seperti laron mengejar cahaya.

Namun, malam di desa berbeda. Ketika kabut turun, angin dari hutan bambu berdesir aneh. Kadang terdengar lengking lolongan anjing bersahut-sahutan, seakan memperingatkan ada sesuatu yang tak kasat mata.

Di rumah kayu yang sederhana,  *Mbah Sugiyem*, sang nenek, hidup bersama anak, menantu, dan cucu-cucunya. Ia masih belajar menjadi nenek yang sabar. Namun, kebiasaan lamanya sulit hilang: memberi perintah dengan suara tegas.

"Bunari, ayo makan yang banyak, biar sehat. Mandi sana, biar ganteng. Jangan jajan es, nanti sakit tenggorokan. Mainannya dibagi, jangan nakal. Salim dulu, ayo kiss bye."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun