Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Soetiyastoko Cerpen | Bus Malam Menuju Sunyi

12 September 2025   01:53 Diperbarui: 12 September 2025   01:53 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika klien mendesak memajukan deadline penulisan Biografi. Terpaksa lembur, kerja maraton. Sumber gambar AI.

Cerpen  |  BUS MALAM MENUJU SUNYI


DikToko
(Soetiyastoko)

Malam itu, hujan turun rintik-rintik seperti butiran kaca yang jatuh perlahan dari langit. Jalanan kota basah memantulkan cahaya lampu jalan, seperti serpihan bintang yang tercecer di aspal. 

Aku, Medi van Krusser, baru saja menutup laptop setelah lembur hampir lima jam. Menyelesaikan buku biografi, pesanan Walikota yang belum lama dilantik. Dia ingin, sebelum 17 Agustus, sudah bisa dibagikan.

Pundakku pegal, mataku berat, dan otakku terasa seperti diisi kabut. Sedikit gemetar.

Ada nyeri yang datang seperti penonton merangsek, memaksa mendekati panggung.  Dia menyibak  desak-desakan. Nyeri itu di dada kiriku.  Nafasku tersengal --sesak.

Kupikir malam ini hanya akan kuhabiskan dengan tidur, tetapi suara ketukan di pintu membuatku tersentak.

Tok. Tok. Tok.

Ketukannya pelan tapi tegas, seperti tidak ingin mengganggu, tapi juga tidak bisa diabaikan.

"Siapa?" tanyaku dengan suara setengah malas.

Tidak ada jawaban. Hanya suara hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun