Ia sadar, ia sedang menulis ulang takdirnya. Dan ia berjanji, cerita hidupnya kali ini akan berbeda.
Menghapus aplikasi bermasalah -lalu- di-instal dengan aplikasi baru yang positif.
Dilakukannya afirmasi positif, mengisi kesadaran baru kedalam alam bawah sadar di otaknya.
Merujuk pada hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku."
Hadis ini menekankan pentingnya memiliki persangkaan yang baik kepada Allah SWT dan betapa pentingnya memiliki keyakinan yang kuat akan kebaikan dan kasih sayang-Nya. Dalam konteks ini, Allah SWT menjanjikan bahwa Dia akan memberikan apa yang diharapkan oleh hamba-Nya, asalkan hamba-Nya memiliki keyakinan yang baik dan benar kepada-Nya.
Dengan kata lain, prasangka buruk yang tertanam dari masa lalu --yang telah menjadi mental block, harus diruntuhkan --dihapus.
Diganti dengan keyakinan baru yang positif.
*Kesimpulan*
Mental block adalah dinding tak terlihat yang terbentuk dari kata-kata lama yang kita percaya sejak kecil. Dinding itu hanya bisa diruntuhkan dengan menyadari sumbernya, memaafkan masa lalu, dan mengganti narasi lama dengan yang baru.
*Hikmah*
Masa lalu bukan penjara, hanya pelajaran. Ketika kita berdamai dengan pengalaman pahit, kita merdeka dari rantai yang menahan langkah.
*Pelajaran*