Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Humaniora | Bersyukur: Menemukan Cahaya dalam Setiap Nikmat

26 Juli 2025   09:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   09:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora  |  Bersyukur: Menemukan Cahaya dalam Setiap Nikmat 

DikToko
(Soetiyastoko)


*Pengantar*

Bianglala --ada yang lebih suka menyebutnya pelangi. Adapula yang percaya, itu jembatan para arwah menuju alam sana ....
Ilmuwan, menyebutnya cahaya bening yang terurai bintik air.

Mejikuhibiniu --merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu; yaa, itu komponen warna indahnya.

Ada yang tak tertangkap mata kita: ultra merah dan ultra ungu.

Begitu pun kehidupan kita, banyak yang terlihat. Ada juga yang tak terlihat.

Apa itu ?

Baca juga: Fatamorgana Nikmat

Sesuatu yang kita rasakan, kita pikirkan  kita renungkan dan lainnya. Sesuatu yang tidak dinyatakan.

*Ketika Hati Berbisik, "Terima Kasih"*

Pernahkah kita duduk di tepi jendela, menatap hujan yang turun perlahan. Lalu tiba-tiba dada terasa hangat oleh sesuatu yang tak terucap? Itulah syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun