Humaniora  |  Bersyukur: Menemukan Cahaya dalam Setiap NikmatÂ
DikToko
(Soetiyastoko)
*Pengantar*
Bianglala --ada yang lebih suka menyebutnya pelangi. Adapula yang percaya, itu jembatan para arwah menuju alam sana ....
Ilmuwan, menyebutnya cahaya bening yang terurai bintik air.
Mejikuhibiniu --merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu; yaa, itu komponen warna indahnya.
Ada yang tak tertangkap mata kita: ultra merah dan ultra ungu.
Begitu pun kehidupan kita, banyak yang terlihat. Ada juga yang tak terlihat.
Apa itu ?
Sesuatu yang kita rasakan, kita pikirkan  kita renungkan dan lainnya. Sesuatu yang tidak dinyatakan.
*Ketika Hati Berbisik, "Terima Kasih"*
Pernahkah kita duduk di tepi jendela, menatap hujan yang turun perlahan. Lalu tiba-tiba dada terasa hangat oleh sesuatu yang tak terucap? Itulah syukur.