Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sandal, Bruno Salim, dan Misteri Waktu

3 Januari 2025   08:24 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langkahnya terhenti di pertigaan ujung jalan ketika melihat seorang bapak tua membawa karung besar berisi barang bekas. Bapak itu mengenakan sandal lusuh yang sangat mirip dengan miliknya.

"Pak, tunggu sebentar!" Bruno memanggil.

Bapak itu berhenti dan menoleh. "Iya, ada apa, Pak Haji?"

Bruno menatap sandal di kaki bapak itu. "Sandal itu... dari mana kamu mendapatkannya?"

Bapak itu tersenyum. "Oh, ini saya temukan tadi pagi di dekat tong sampah dekat Pos Kamling. Sepertinya sudah tidak ada yang punya, jadi saya pakai."

"Bawa sini, saya lihat!", teriaknya Bruno.  Bengis.

"Maaf Pak, kalau itu punya Bapak"  , pemulung itu menyerahkan sandalnya, lalu segera pergi menjauhi.

Bruno masih memegang sandal itu. Ingin menggerutu  tapi tak mampu.

Bruno terdiam, merasa dunia seolah memberi pelajaran keras kepadanya. Ia baru sadar, betapa tidak pentingnya semua keributan tadi di masjid. Termasuk sikapnya ke pemulung yang meninggalkannya sambil bersiul.

Bruno Salim, pagi itu, benar-benar kalah dengan egonya. Sandal yang dipegangnya ternyata bau kotoran kucing !

Bah ! Selalu ada alasan untuk marah !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun