Bagaimana ditingkat menengah; makalah, skripsi, journal, thesis ? Pun tak sedikit pelakunya terlanda ketidak-sabaran. Terjadilah contek-mencontek, tiru meniru alias plagiat.
Keadaan ini, ditenggarai memunculkan usaha "dibawah tangan" , jasa pembuatan makalah, skripsi, thesis yang upahnya menggiurkan.
Ada lagi yang lebih tidak sabar dan ingin secepat kilat, dengan "membeli" ijazah demi gelar. Sesungguhnya ini, lebih tepat disebut, menipu diri sendiri dan khalayak ramai.
Pola di atas, sudah ada yang dipidanakan. Vonisnya, di bui.
Bagaimana dengan gelar kehormatan "Doctor Honoris Causa", DR Hc ? Konon, ini pun sudah menjadi komoditas, biasa diperdagangkan.
Bedanya, gelar seperti itu, tampaknya lebih aman. Sulit dipidanakan. Alasannya, gelar DR Hc, adalah hasil kajian perguruan tinggi, atas prestasi yang bersangkutan.
Sebuah otoritas yang tidak bisa dipertanyakan keputusan penilaiannya, meski ada pihak lain yang meragukan keabsyahannya.
Sekali lagi, kesabaran itu nyata, amat penting dalam kseharian kita. Maka kata pemuka ahli agama, selalu disampaikan "jadikan sabar, sebagai penolongmu".
Contohkan dan ajarkan, bagaimana bersikap sabar kepada anak-cucumu.
Ngomong dan menuliskan tentang kesabaran itu amat mudah. Apakah kita sudah melakukannya ?
Kalimat diatas seperti "kalimat basi" .