Mohon tunggu...
Surya Rianto
Surya Rianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, dan Anime

Blogger, Jurnalis Ekonomi, Pecinta Badminton, Penggemar Anime dan Dorama Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berita di Balik Berita, Pelajaran Berharga dari Edmund Muskie

28 April 2019   15:17 Diperbarui: 28 April 2019   15:23 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membaca buku Berita di Balik Berita karya David S. Broder saya langsung kepikiran dengan sosok Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Sosoknya seolah momok buruk hingga muncul istilah 'Gabener' alias dari plesetan enggak bener. 

Sejak dilantik, Anies memang kerap mengucapkan kalimat kontroversial seperti, pribumi. Istilah pribumi sangat sensitif di jakarta karena ketika krisis 1998, sosok yang dianggap bukan pribumi menjadi korban kekerasan. Lalu, kajian siapa sebenarnya pribumi pun sampai dianalisis kembali menyambut pidato pelantikan sang Gubernur. 

Semakin ke sini, kisah Anies semakin memburuk, setidaknya di mata pendukung Ahok, eks Gubernur sebelum Anies yang sial karena terlalu emosional sehingga dijerat hukum penistaan agama. Bahkan, muncul guyonan JKT58 alias 58% pendukung Anies yang membawanya hingga menjadi gubernur. 

Setiap ada tindakan Anies yang nyeleneh, para oposisi langsung mengucapkan selamat kepada kelompok JKT58 atas kerjaan gubernurnya tersebut. 

Beberapa yang sempat heboh tentang Anies antara lain, klaim renovasi Lapangan Banteng, pembangunan trotoar jalan Sudirman jelang Asian Games, hiasan di Bundaran HI, naturalisasi sungai, penghapusan bebas pajak PBB untuk rumah di bawah Rp1 miliar, dan tuduhan banjir Jakarta karena pembangunan proyek. 

Sampai ketika bencana banjir melanda Jakarta pada beberapa waktu lalu, tagar #Aniesdimana langsung mengemuka. Seolah, Anies yang mendapatkan suara terbanyak di Jakarta itu telah gagal mendapatkan hati masyarakat ibukota. 

Namun, apakah sentimen negatif kepada Anies ini diakibatkan sikapnya atau ada agenda setting dari media massa?

Sebenarnya, para pendukung anies tidak tinggal diam, mereka terus membela Gubernur yang telah dipilihnya tersebut. Beberapa sampai menyebut media massa kompak menyerang Anies karena bukan berasal dari kubu sebelah. 

Nah, mengutip dari Suryarianto.id , ada buku berjudul Berita di Balik Berita karya David S. Broder. Dalam situs itu, sang penulis menceritakan secuil kisah calon presiden AS Edmund Muskie yang gagal karena ada sabotase sistematis dari pesaingnya yakni, Richard Nixon sang petahana. 

Sebuah surat Cannock membuat Muskie emosional karena menyerang kehidupan pribadinya. Dia pun protes terhadap Union Leader dan William Loeb yang menerbitkan tulisan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun