Mohon tunggu...
soemitros
soemitros Mohon Tunggu... -

warga negara biasa yang belajar peduli...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menhub Kawal Mudik 2017; Dari Larangan Cuti Sampai ke Lorong Bus

8 Juli 2017   14:15 Diperbarui: 8 Juli 2017   17:39 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menhub Budi Karya Sumadi mengecek langsung kelaikan bus dengan masuk ke lorong bus di Terminal Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat (Sumber : Twitter @BudiKaryaS)

SEMBILAN belas juta manusia bergerak melalui angkutan darat, laut dan udara pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2017. Alhamdulillah, secara umum agenda rutin tahunan tersebut berjalan lancar. Salah satu tolak ukur sekaligus sebagai perbandingannya berkaca pada penyelenggaraan mudik dan arus balik tahun lalu.  

Sejak awal, Presiden Joko Widodo menginstruksikan instansi pemerintah secara terintegrasi menangani arus mudik lebaran. Egosektoral masing-masing instansi harus dikesampingkan demi kelancaran transportasi masyarakat menyambung tali silaturahmi ke sanak saudara di kampung halaman.

Instruksi ditekankan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polri, TNI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kementerian ESDM, Kementerian BUMN dan stakeholder terkait. Kata Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Kamis (23/6).

Menhub Budi Karya Sumadi selaku koordinator penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017 mengakui kelancaran mudik 2017 berkat perencanaan dan persiapan lintas sektoral yang lebih matang dari tahun sebelumnya. Filosofi yang disampaikan Presiden diterapkan dan didukung seluruh mitra kerja.

Di internal Kemenhub, Budi Karya meminta seluruh jajaran dan jajaran BUMN sektor transprtasi tidak cuti sampai selesainya penyelenggaraan mudik yang berlangsung 15 Juni 2017 (H-10) hingga 11 Juli 2017 (H+15).

Identifikasi permasalahan mudik juga telah dilakukan lebih awal. Ada tiga garis besar yang menjadi perhatian; kesiapan sarana transportasi, kesiapan prasarana transportasi dan perilaku berkendara, baik pengemudi angkutan umum maupun pengemudi kendaraan pribadi.

Tahun ini, kapasitas angkutan umum dari bus, kereta api, kapal laut hingga pesawat ditingkatkan agar dapat menampung jumlah penumpang/pemudik. Kemudian faktor kelaikan angkutan umum dengan dilakukannya pengecekan kelaikan atau ramp chek seluruh moda transportasi yang disiapkan beroperasi pada masa Angkutan Lebaran 2017.

Bukan sekedar perintah ke anak buahnya, Budi Karya turut turun langsung. Masih hangat dalam ingatan bagaimana Menhub masuk ke kolong bus untuk mengecek kelaikan bus di Terminal Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasilnya mencengangkan, ia mendapati sendiri bagaimana suspensi per daun salah satu bus hanya diikat karet.

Kondisi yang sangat membahayakan bagi penumpang karena fungsi pengereman bus tidak laik. Menhub kembali mengingatkan agar Perusahaan otobus (PO) membenahi seluruh armadanya, jika tidak pihaknya akan menjatuhkan sanksi tegas berupa pencabutan ijin operasi.

Masyarakat diimbau senantiasa memperhatikan stiker uji kelayakan yang ditempel pada kaca depan bagian bus. Bila tidak ada stiker tersebut, Kemenhub memastikan bus tersebut tidak lulus ramp check alias tidak laik jalan.

Menhub juga mengecek persiapan mudik di pelabuhan. Ia menyaksikan langsung KM Laborar rute Balikpapan-Surabaya di Pelabuhan Balikpapan untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan dan pelayanan. Dari jumlah life jacket sesuai jumlah penumpang hingga berfungsinya sekoci dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun