Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mengenal "Perahu Ketek ", Alat Transportasi Air Legendaris di Kabupaten Batanghari

17 November 2022   12:34 Diperbarui: 20 November 2022   10:30 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu ketek berukuran sedang melintas di Sungai Batang Hari. Foto : dok. Pribadi 

Sesuai dengan namanya, Kabupaten Batanghari adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jambi yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh aliran dari Sungai Batang Hari.

Hampir seluruh desa-desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari terletak disepanjang aliran Sungai Batang Hari ini.

Sungai Batang Hari sendiri dinobatkan sebagai sungai terpanjang di pulau Sumatera. Total panjangnya diperkirakan mencapai kurang lebih 800 KM dan membentang dari Provinsi Jambi hingga Provinsi Sumatera Barat.

Dengan lanskap alam yang dikelilingi oleh Sungai Batang Hari tersebut, maka sangat wajar jika transportasi air masih menjadi alat transportasi populer bagi masyarakat di Kabupaten Batanghari saat ini, khususnya di daerah-daerah yang tidak bisa diakses dengan alat transportasi darat karena memang secara geografis terpisah oleh aliran Sungai Batang Hari.

Dahulu kala, sebelum akses jalan darat di Kabupaten Batanghari sebagus saat ini, mayoritas masyarakat masih menggunakan alat transportasi air sebagai alat transportasi utama untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berbelanja kepasar, menuju ke lahan perkebunan atau pertanian, mencari ikan dan lain-lain.

Masyarakat sedang menaiki perahu ketek untuk menyebrangi Sungai Batang Hari di Ds. Teluk Melintang Kec. Mersam Kab. Batanghari Foto : dok. Pribadi 
Masyarakat sedang menaiki perahu ketek untuk menyebrangi Sungai Batang Hari di Ds. Teluk Melintang Kec. Mersam Kab. Batanghari Foto : dok. Pribadi 

Namun seiring dengan perkembangan zaman dan dengan semakin membaiknya insfratruktur jalan yang ada di Kabupaten Batanghari, secara perlahan-lahan alat transportasi air sudah mulai ditinggalkan oleh mayoritas masyarakat karena lebih efisien jika bepergian dengan menggunakan alat transportasi darat.

Namun demikian, hingga saat ini masih terdapat satu alat transportasi air yang legendaris dan masih sering digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Batanghari yakni  " Perahu Ketek". 

Hingga saat ini perahu ketek masih menjadi alat transportasi air yang cukup populer dan paling sering digunakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah yang terisolir karena akses jalan darat yang ada terhalang oleh aliran Sungai Batang Hari.

Perahu ketek sendiri merupakan sejenis kapal atau perahu yang digunakan secara khusus oleh masyarakat di Kabupaten Batanghari untuk menyebrangi Sungai Batang Hari menuju ke desa-desa tertentu yang tidak bisa diakses dengan jalur darat.

Biasanya perahu ketek yang digunakan sebagai alat transportasi untuk menyebrangi Sungai Batang Hari ini terdiri dari tiga jenis, yakni ketek berukuran kecil, sedang dan besar.

Perahu ketek saat mengantarkan penumpang menyebrangi Sungai Batang Hari. Foto : dok. Pribadi 
Perahu ketek saat mengantarkan penumpang menyebrangi Sungai Batang Hari. Foto : dok. Pribadi 

Ketek berukuran kecil biasanya hanya dapat digunakan untu mengangkut manusia dan kendaraan roda dua saja. Sedangkan ketek berukuran sedang, dapat digunakan untuk mengangkut manusia, kendaraan roda dua, dan mobil pribadi atau mobil angkutan pick up kecil dan sejenisnya.

Untuk ketek berukuran besar, selain manusia, kendaraan roda dua dan mobil pribadi atau pick up dan sejenisnya, biasanya dapat juga digunakan untuk menyebrangkan kendaraan angkutan besar seperti truk PS dan sejenisnya.

Karena ukurannya yang besar inilah, biasanya ketek jenis ukuran besar ini hanya ada di desa-desa tertentu saja yang didalamnya terdapat perusahaan atau perkebunan kelapa sawit.

Dalam satu desa, biasanya akan terdapat beberapa perahu ketek dengan ukuran kecil dan sedang untuk melayani aktivitas hilir mudik warga menyebrangi Sungai Batang Hari dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari mereka.

Biaya menggunakan perahu ketek inipun tergolong murah meriah dan sangat terjangkau. 

Untuk dua kali perjalanan yang terdiri dari pulang dan pergi, pengguna jasa perahu ketek hanya dikenakan tarif sebesar Rp.5000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 50.000 untuk kendaraan roda empat.

Sekali perjalanan menyebrangi Sungai Batang Hari, perahu ketek biasanya hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 5-10 menit saja.

Perahu ketek ini biasanya hanya dinahkodai oleh seorang operator tanpa memerlukan bantuan anak buah kapal sama sekali.

Alat transportasi perahu ketek di Kabupaten Batanghari ini diperkirakan mulai banyak digunakan oleh masyarakat setelah banyaknya masyarakat yang beralih dari moda transportasi air atau perahu ke moda transportasi darat berupa kendaraan bermotor dan mobil.

Pemandangan indah Sungai Batang Hari dilihat dari dalam perahu ketek. Foto : dok. Pribadi 
Pemandangan indah Sungai Batang Hari dilihat dari dalam perahu ketek. Foto : dok. Pribadi 

Jadi, meskipun tinggal didaerah yang tergolong terisolir karena akses jalan darat yang terhalang oleh aliran Sungai Batang Hari, dengan adanya perahu ketek ini masyarakat masih bisa memiliki dan menggunakan kendaraan atau alat transportasi darat seperti motor dan mobil.

Minim alat keselamatan dan perhatian dari pemerintah daerah

Dengan sedemikian pentingnya alat transportasi perahu ketek ini bagi lalu lintas warga yang tinggal di daerah aliran Sungai Batang Hari, maka sudah seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari memberikan perhatian yang lebih serius kepada alat transportasi air legendaris yang satu ini.

Sejauh yang penulis amati, hampir seluruh perahu ketek yang ada di Kabupaten Batanghari belum memiliki sama sekali alat-alat penunjang keselamatan yang memadai, baik untuk penumpang ataupun untuk perahu ketek itu sendiri.

Alat keselamatan seperti tabung pemadam kebakaran ringan, perahu karet/sekoci dan juga pelampung tidak tersedia sama sekali didalam perahu ketek. Padahal, alat-alat keselamatan tersebut akan sangat berguna bagi keselamatan penumpang ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

Terlihat tidak tersedia alat -alat keamanan bagi penumpang di dalam perahu ketek. Foto : dok. Pribadi
Terlihat tidak tersedia alat -alat keamanan bagi penumpang di dalam perahu ketek. Foto : dok. Pribadi

Memang, angka kecelakaan yang dialami oleh perahu ketek selama ini tergolong sangat jarang terjadi. Namun sebelum hal tersebut terjadi, akan lebih baik menurut penulis jika kita telah mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Atau dengan kata lain, sedia payung sebelum hujan.

Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari akan keberadaan perahu ketek ini sendiri memang tergolong sangat minim selama ini. 

Padahal, dengan kondisi APBD yang ada saat ini, akan cukup berat rasanya bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari untuk melakukan pembangunan jembatan yang menghubungkan desa-desa yang terisolir oleh aliran Sungai Batang Hari yang ada di Kabupaten Batanghari.

Sehingga dengan kondisi tersebut, sudah selayaknya menurut penulis jika Pemerintah Daerah Kabupaten Batanghari harus memberikan perhatian yang lebih serius kepada para pelaku usaha jasa perahu ketek untuk lebih bisa meningkatkan pelayanan, khususnya dalam hal mempersiapkan alat-alat keselamatan bagi penumpang.

Sekian, dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat!

Pematang Gadung, 17 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun