Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dilema Politik Dinasti di Indonesia

9 November 2022   21:57 Diperbarui: 17 November 2022   10:02 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dinasti Politik (KOMPAS)

Sudah menjadi hal yang umum dan lumrah di Indonesia, jika para elit politik terutama yang menduduki jabatan politik penting, baik di tingkat pusat sampai di tingkat desa.

Mereka akan berlomba-lomba untuk mempersiapkan anggota keluarganya menjadi eksekutor generasi penerus jabatan politik mereka.

Maka jangan heran kalau sering kita mendengar, ada istri, suami, anak, adik atau kakak dari seorang presiden, ketua parpol, anggota DPR, gubernur, bupati dan bahkan kepada desa yang terjun ke panggung politik setelah anggota keluarga mereka yang lain habis periodisasi masa jabatannya.

Tujuannya jelas, yakni untuk mengamankan kekuasaan politik agar tetap di tangan keluarga atau kelompok mereka.

Lalu, wajarkah politik dinasti ini ada dan terjadi di panggung politik tanah air?

Pengertian politik dinasti

Menurut penulis politik adalah sebuah seni untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan kata "dinasti" sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai keturunan raja-raja yang memerintah atau semua yang berasal dari satu keluarga. 

Karena politik di Indonesia menganut sistem demokrasi, dan bukan kerajaan atau monarki, maka munculah istilah politik dinasti.

Dengan demikian, secara umum penulis mengartikan politik dinasti sebagai sebuah  upaya untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan kekeluargaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun