Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebuah Pesan Simpel untuk Mengawali Pagi

10 Oktober 2019   07:14 Diperbarui: 10 Oktober 2019   08:13 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalangan muda akrab dengan tren-tren simpel - Gbr: womantalk.com

Kunci dan dompet rasanya menjadi dua hal simpel yang bisa menjadi masalah serius. Sudah tahu gitu, dua hal ini juga yang paling sering kita remehkan hingga gampang terlupakan. Hasilnya, kelabakan.

Sekali waktu, saya pontang-panting mencari-cari kunci motor seusai jalan-jalan di salah satu mal di kawasan Senayan. Sebab, setiba di parkiran menjelang pulang, merogoh kantong celana, kunci tidak ada di sana. Tidak cuma kunci roda dua, tapi juga kunci rumah pun di sana.

Alhasil, saya harus berlari-larian ke arah beberapa outlet yang saya datangi, jangan-jangan kunci jatuh di fitting room. 

Konyolnya lagi, ada outlet salah satu brand yang memang sudah waktunya tutup. Dari luar masih bisa terlihat karyawan di dalamnya masih ada. Wajah letih karena seharian bekerja, dan harus merapikan lagi barang dagangan mereka, sempat bikin saya tidak enak hati. 

Namun dengan kemampuan menebalkan muka (baca: menahan malu, woy!), terpaksa pintu outlet itu saya gedor. Cuma untuk meminta diizinkan melihat fitting room, karena mengira kunci jatuh di sana. Tidak ada. Panik.

Tahu-tahunya, kunci motor tadi ketinggalan di gantungannya, dan diamankan oleh petugas parkir. Baru ketahuan justru setelah pontang panting dan keringetan berkeliling mal hingga beberapa lantai. 

Kalau saja eskalator masih jalan, mungkin tidak terlalu melelahkan. Namun di jam seharusnya mal tutup, semua eskalator dimatikan. 

Inilah yang bikin saya benar-benar banjir keringat. Tidak sampai banjir air mata, sebab sejak disalip dalam cerita cinta masa lalu, kering sudah air mata tumpah. Maaf, tadi merasa lagi nulis di buku diary saja.

Simpel tapi serius, Men!

Ya, masalah simpel kehilangan kunci bisa bikin pontang-panting dan mandi keringat. Sudah kehilangan pacar di masa lalu, masih saja tidak bisa belajar betapa sakitnya rasa kehilangan. Kasihan, ya? Eh.

Sudah. Anda tidak perlu mengasihani masa lalu saya dan kisah cinta yang lebih melankolis daripada drama Korea. Sebab di sini saya cuma mau bicara hal-hal simpel saja, biar Anda tidak bingung, apakah catatan ini mau bahas drama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun