Namun terkait cita-cita anaknya sendiri, terlepas dia menyimpan harapan agar putranya itu juga menjadi anggota Polri, namun dia menegaskan takkan memaksakan  keinginannya. "Sebab itu nanti tergantung juga pada keinginannya sendiri sebagai seorang anak, dia ingin menjadi apa saat kelak dewasa," kata Widya bijak.
"Sebagai orangtua, saya hanya mengikuti dan mengarahkan, selain juga mendukung apa pun yang terbaik untuk masa depannya."
Terkait profesi dirinya sendiri, Widya juga berkali-kali menyatakan terima kasihnya kepada komandannya yang selama ini sangat memahami dua peran yang harus dia jalankan; sebagai ibu dan sebagai abdi negara. Sehingga, di tengah banyak tugas, namun pimpinannya tetap tidak memberikan beban terlalu berat kepadanya, dan masih memberikan keleluasaan kepadanya untuk menjalankan peranan sebagai ibu.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah karena saya diberikan komandan dan pimpinan yang sangat mengerti kondisi dan situasi saya," Widya bercerita  lebih jauh. Meski begitu, Widya juga menegaskan, keleluasaan yang diberikan atasan tak membuatnya terlena. Dia menegaskan tetap menjalankan pekerjaannya secara profesional.
Sekarang, Widya hanya menghabiskan waktu dengan putranya bernama Alif, dan merasa gembira karena dapat melihat anaknya itu berkembang dengan baik, meski hanya dirinya satu-satunya yang jadi sandaran.
"Sekarang anak saya sudah mulai bisa bicara. Dia sudah bisa menangkap apa yang saya sampaikan, misalnya, tempa susu Alif mana? Dia akan bergegas berlari dan mencari barang yang saya minta," Widya menunjukkan sisi keibuannya.
Menurutnya, meski anaknya masih terlalu kecil, tapi keadaan juga telah membentuk karakter anaknya.
Widya menilai Alif, putranya itu, sudah mulai memahami pekerjaan ibunya. "Bahkan ketika saya sedang pergi bertugas, anak saya tidak pernah rewel," katanya lagi.
Itulah yang akhirnya membuat Widya antusias dan tetap semangat menjalani peran ganda sebagai seorang perempuan yang menjalani takdir sebagai Polwan dan juga sebagai ibu muda yang harus merawat dan menghidupi anaknya sendiri. Widya mampu menjalani peran besar sebagai abdi negara dan sebagai ibu dengan jiwa besarnya.
"Kasih ibu... kepada beta... tak terhingga sepanjang masa..."*