Keenam, adalah sifat api. Ia bisa membakar segala keburukan, keangkaramurkaan. Tidak peduli siapapun, baik ia sahabat, saudara, atau kerabat, api tanpa pandang bulu menegakkan hukum semesta.
Hasta Brata ke-7
SAMUDERA
“Kasapta hambeging samodra, tegese jembar momot myang kamot, ala becik kabeh kamot ing samodra; parandene nora nana kang anabet. Sa-isene maneka warna, sayekti dadya pikukuh hamimbuhi santosa”.
Ketujuh, watak samudera. Keluasannya bisa memuat apa saja. Baik buruk, salah benar, besar kecil, bersih kotor, semua ditampungnya.
Hasta Brata ke-8
BUMI
“Kaping wolu hambeging bantala, werdine ila legawa ing driya; mulus agewang hambege para wadul. Danane hanggeganjar myang kawula kang labuh myang hanggulawenthah”.
Kedelapan, adalah watak bumi. Ia ikhlas dalam segalanya. Memberi tanpa meminta balas budi. Menerima tanpa menolak. Ia simbol kesentausaan dan kekuatan yang siap memberi apa saja yang dibutuhkan makhluk ciptaan untuk bisa hidup sesuai kodratnya masing-masing.