Hermeneutika Dilthey sejalan dengan semangat teori kritis dalam hal kemanusiaan, namun pendekatannya lebih dialogis daripada konfrontatif. Hermeneutik menekankan pemahaman, bukan semata kritik. Ia mengajak peneliti dan praktisi untuk memahami bagaimana sistem akuntansi menciptakan makna dan nilai dalam kehidupan sosial, bukan sekadar menentangnya.
Kedua pendekatan ini sebenarnya bisa saling melengkapi: teori kritis memberi arah perubahan sosial, sementara hermeneutika memberi dasar moral dan empatik agar perubahan itu bermakna bagi manusia.
3. Kedekatan dengan Teori Interpretif dan Konstruktivis (Inggris & Australia)
Pendekatan interpretif melihat akuntansi sebagai hasil konstruksi sosial. Akuntansi bukan hanya mencerminkan kenyataan, tetapi juga membentuknya. Dalam hal ini, hermeneutik dan teori interpretif memiliki kesamaan: keduanya menganggap makna dibentuk melalui interaksi sosial dan komunikasi.
Namun, hermeneutik Dilthey memberi kedalaman tambahan: ia melihat bahwa pemahaman tidak hanya dibentuk oleh konteks sosial, tetapi juga oleh pengalaman batin manusia (Erlebnis). Jadi, hermeneutik menggabungkan sisi sosial dan eksistensial manusia—sesuatu yang sering diabaikan dalam teori interpretif modern.
Dalam riset akuntansi kontemporer, pendekatan ini terlihat pada penelitian berbasis naratif, studi etnografi organisasi, atau analisis wacana pelaporan yang mencoba memahami makna di balik praktik akuntansi.
4. Relevansi di Era Digital dan Global
Saat ini, dunia akuntansi sudah berubah drastis. Teknologi seperti AI, big data, dan blockchain telah mengotomatisasi banyak proses. Namun, ada satu hal yang tidak bisa digantikan mesin: pemahaman manusia terhadap makna.
Sistem digital mampu menghitung dengan akurat, tetapi tidak bisa memahami konteks sosial, dilema etis, atau nilai kemanusiaan yang melatarinya. Hermeneutik mengingatkan kita bahwa teknologi hanyalah alat, sedangkan pemahaman manusia adalah inti dari akuntansi yang bermakna.
Selain itu, dalam konteks global, standar pelaporan seperti IFRS menghadirkan tantangan interpretasi lintas budaya. Hermeneutika membantu menjembatani perbedaan ini dengan mengajarkan pentingnya empati, dialog, dan konteks dalam membaca laporan keuangan internasional.
Kaitan dengan Masalah Asli dalam Akuntansi Modern