Prajurit Ketanggung: Prajurit dengan seragam lurik hitam-putih ini membawa tombak panjang. Mereka melambangkan kesiapsiagaan dan ketangkasan.
Saat genderang mulai ditabuh dan panji-panji dikibarkan, iring-iringan prajurit mulai melangkah. Ribuan orang yang memadati sepanjang jalan Malioboro hingga Alun-alun Utara bersorak gembira. Suasana semakin meriah ketika prajurit melayangkan atraksi unik, seperti memainkan alat musik atau gerakan tertentu yang hanya ditampilkan saat perayaan Grebeg.
Parade prajurit dalam Grebeg Maulud adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Ini adalah tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menunjukkan bagaimana Keraton Yogyakarta berhasil mempertahankan nilai-nilai luhur di tengah modernisasi.
Melalui parade ini, Keraton tidak hanya merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai pusat kebudayaan yang hidup dan terus bergerak. Iring-iringan prajurit ini bukan hanya sekadar parade, tetapi juga sebuah pernyataan identitas: bahwa Yogyakarta adalah kota yang berakar kuat pada tradisi, berani melangkah ke depan, dan bangga akan warisan leluhurnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI