Mohon tunggu...
Salman Al Faraisyi
Salman Al Faraisyi Mohon Tunggu... Buruh - Pecandu rebahan

Pernah sekali, aku melihat lebah tenggelam di madu. Dan akhirnya aku paham.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Punk, Anarkisme, dan Etika DIY (Do It Yourself)

9 April 2016   23:09 Diperbarui: 9 April 2016   23:38 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu waktu saat saya sedang berjalan-jalan dengan teman di akhir pekan untuk menghilangkan semua kepenatan di bilangan Tugu Muda Semarang, terlihat sekelompok anak muda yang berpakaian aneh. Mereka mengenakan kaos berwarna hitam dilengkapi dengan jaket jeans beraksesoris yang berwarna hitam pula dan tampak kotor, dengan dihiasi oleh rumbai-rumbai kain. Celana serba ketat baik itu panjang ataupun pendek atau yang biasa mereka sebut "celana pensil" dengan dihiasi ikat pinggang lebar berhias plat-plat besi kecil yang ditempel mengelilingi seluruh ikat pinggang. Dan tak lupa mereka juga memakai sarung tangan berhias paku-paku. 

Badan bertato di sekujur tubuh dan bertindik pada telinga, hidung, ataupun bibir dan lidah. Yang paling mencolok yaitu tatanan rambutnya, disemir berwarna-warni dan disisir tegak lurus ke atas seperti tatanan rambut orang-orang Indian di Amerika. Mereka menamai tatanan rambut ini dengan nama "Mohawk"

Dalam kelompok ini, terjadi ikatan yang kuat antar anggotanya. Mereka selalu bergerombol, minum bersama-sama, merokok bersama-sama, dan main musik bersama-sama pula. Sikap korsa terhadap sesama antar anggota kelompok ini begitu tinggi. Minuman-minuman dalam kemasan merupakan salah satu penanda kelompok ini selain tatanan rambut Mohawk di atas. Mulai dari kemasan kaleng atau dalam botol, dari minuman ringan (soft drink) sampai minuman keras sangat mereka akrabi.

Kelompok ini dikenal dengan sebutan "Punk". Namun, apa sebenarnya arti punk ini? Menurut kamus Webster's New Dictionary mengartikannya sebagai Worthless (tidak berharga), poor quality (kualitas buruk), a young hoodlum (penjahat muda, buaya darat muda),a young person regarded as insignificant (orang muda yang dipandang tidak penting atau tidak berarti).

Menurut saya, anak-anak muda jaman sekarang yg menyebut dirinya sebagai seorang Punk, adalah mereka yang tersisih oleh lingkungannya. Misalnya di kalangan keluarga, mereka kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Atau di sekolah, mereka tersisih karena tidak mampu bersaing dengan rekannya dalam hal pelajaran. Padahal seperti umumnya manusia, mereka juga ingin diperhatikan dan diakui keberadaanya. Tetapi karena mereka tersisih oleh lingkungannya tersebut, akhirnya mereka menyisihkan diri dan berkelompok dengan identitas yg mereka ciptakan yg tampak lain dari yang lain.

Memiliki persoalan yang sama, beridentitas yang sama, dan kesenangan yang sama pula, menimbulkan sikap kebersamaan, suatu rasa solidaritas antar anggota Punk ini. Sampai-sampai berkelahi pun secara bersama-sama. Di jalanan, kelompok ini pun berkumpul bersama-sama. Hampir-hampir tidak ada seorang pun yang beridentitas punk berada di jalanan seorang diri. Secara psikologis, seorang diri beridentitas punk di tengah-tengah masyarakat ramai akan merasa asing. Lain dari yg lain, tidak ada teman. Oleh karena itu, biasanya mereka selalu bergerombol bersama-sama.

Pure Punk mempunyai ideologi, etika, prinsip hidup yang berlandaskan pada DIY (Do It Yourself). Etika DIY terkait erat dengan kepercayaan diri sebagaimana adanya. Memulai sendiri apa yang bisa dilakukan untuk sebuah perubahan. Punk tidak membutuhkan orang lain yang belum tentu memikirkan perubahan atau kemajuan bersama. Ini bukan berarti individualis, tapi lebih bersifat independen, tidak bergantung kepada orang lain. Etika DIY juga terkait erat dengan gerakan perlawanan. 

Perlawanan terhadap apa yang disebut kemapanan. Dulu, gerakan Punk di Amerika identik dengan gerakan perlawanan anak-anak muda kelas pekerja yang merasa muak dengan kemerosotan moral penguasa yang dinilai menindas dan mengakibatkan ekonomi dan keuangan hancur. Dan hal ini berimbas pada pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Punk, dengan caranya sendiri yang berlandaskan pada etika DIY (Do It Yourself) mulai menyindir para penguasa dengan membuat karya-karya musik dan lagu dengan lirik yang sarkastik dan kritikal.

Punk juga terkait erat dengan anarkisme. Suatu kata yang oleh kebanyakan orang diartikan sebagai tindakan melanggar aturan, rusuh, onar, dan kekerasan. Namun sebenarnya arti anarkisme sendiri menurut para pencetus ideologi anarkismePierre-Joseph Proudhon, Mikhail Bakunin, William Godwin yaitu suatu bentuk paham atau ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara. Penganut ideologi anarkisme berasumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri. 

Kaum anarkis berkeyakinan bagwa negara seringkali membatasi hak-hak para warga negara dengan membuat aturan-aturan atau hukum yang bersifat memaksa. Dengan terhapusnya negara, maka warga negara dapat dengan bebas memilih dan bertanggung jawab dengan pilihannya sendiri tanpa kekangan dan dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bebas dan mandiri tanpa campur tangan negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah makna anarkisme yang sebenarnya dianut oleh para kaum Punk. Kaum Punk memaknai anarkisme sebagai suatu tindakan tanpa kekangan aturan. Karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup yang mereka jalani. Dan ini sesuai dengan etika DIY (Do It Yourself) mereka.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun