Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagi Negara Konflik yang Buahkan Sengsara, Bercerminlah Damai Indonesia yang Kini Rangking Pertama untuk Destinasi Dunia

21 November 2020   21:26 Diperbarui: 21 November 2020   21:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akarpadi.com
Akarpadi.com
Lima Kota Paling Bahaya

Jika di atas ada perbandingan negara terindah karena kedamaiannya. Di bawah ini adalah contoh hasil konflik di daerah-daerah di suatu negara konflik yang hingga kini masih sangat berbahaya. Hingga kota-kota tertentu terlarang untuk dikunjungi wisatawan asing.

Kebanyakan wilayah tersebut daerah yang sering dilanda peperangan dan imbasnya menjadi miskin dan terbelakang. Mereka juga menutup diri dari dunia luar. Seperti dikutip Idnnews.com ada 5 kawasan yang dianggap cukup berbahaya di dunia untuk dikunjungi.

Pertama kota Aleppo di Suriah, menjadi salah satu kawasan/kota paling berbahaya di muka bumi saat ini. Kota ini luluh lantak akibat perang saudara dan masih berstatus berbahaya bagi warga asing. Meski Aleppo sudah mulai berbenah, namun seperti diberitakan The Guardian, di berbagai sudut kota masih terlihat sangat mencekam. Warganya hidup dalam kekhawatiran perang bisa timbul kapan saja.

Kota Kabul yang merupakan kota besar dan ibu kota Afganistan ini hampir tiap waktu dihiasi ledakan-ledakan bom  dan peperangan. Laman BBC mencatat Kota Kabul dan kota-kota lain di Afganistan dianggap sebagai wilayah paling berbahaya di dunia. Bisa dikatakan nyaris tidak ada orang asing berani datang kesana, kecuali militer dan jurnalis perang.

Kota Tijuana, meski terkesan adem ayem, tapi jadi salah satu kota paling berbahaya di Meksiko, bahkan di dunia. Kota ini punya tingkat kriminalitas tinggi, utamanya pembunuhan menempati rating tertinggi di dunia. Menurut laman berita Fox News, indeks pembunuhan di Tijuana sebesar 138 per 100 ribu penduduk (0,138%) dari setiap 100 ribu jiwa.


Kota Mogadishu di Somalia ini jadi salah satu negara di Afrika yang sering terjadi perang saudara. Akibatnya, kondisi kesejahteraan menjadi sangat minim dan berdampak pada kualitas hidup sebagian besar warganya. Sesuai laman Times Live, kota terbesar di Somalia itu disebut-sebut sebagai salah satu kota paling rawan dan berbahaya di dunia.

Selanjutnya wilayah Sudan Selatan, sejak dulu sudah di cap sebagai negara berbahaya di dunia. Pemberontakan dan perang saudara hingga bencana kelaparan kerap hantui negeri ini. The Globe Post mewartakan Sudan Selatan menjadi kawasan paling berbahaya, terutama bagi orang-orang dari luar yang akan mengirimkan bantuan kemanusiaan pun diganggu.

Bila berkaca pada uraian di atas, masihkah ada pihak-pihak menginginkan tanah air konflik. Semoga tulisan ini bisa membantu ingatkan, betapa kedamaian menjadi tujuan bersama anak bangsa. Tak perlulah ada arogansi dan ego sektoral pemaksaan kehendak hanya membuahkan konflik horisontal. Yang pasti hasilnya hanya kerugian yang besar.

"Cinta ibarat mata air abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan anggur nikmat, yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tidak jarang juga memabukkan," demikian Khalil Gibran dalam pesannya.

*******

Bekasi, 20/11/2020

#esawe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun