Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biar Neraka Sepi Apa Nunggu Penyesalan di Muka?

19 September 2020   19:56 Diperbarui: 19 September 2020   20:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam ini rumpun anggun penuh pesona

Demikian jiwa beraurakan panca indera

Surya candra kartika buana bayu dahana

Siang malam proses hidup ada pada tirta

Panas mentari mencerahkan kehidupan

Tidak panas hanya terik tapi diidamkan

Api juga bersabahat dalam kendalian

Membakar tetap mudah dipadamkan

Yang berbahaya justru api liar di dada

Lebih lebih jika berkolusi untuk harta

Sejuta hektar kan mudah terlahap murka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun