Tahun 2023 tepatnya 2 tahun silam merupakan tahun dimana abang sepupu ku memilih meninggalkan kampung halaman demi melanjutkan kuliahnya di negeri orang. Dia memilih Yogyakarta sebagai kota yang di tuju nya untuk melanjutkan studi di sana.
Yogyakarta adalah kota dimana menurut nya menjadi harapan untuk menuntut ilmu seputar dunia mental dan emosi manusia, dengan universitas impian nya adalah Universitas Gajah Mada dan mengambil jurusan psikologi. Ada pun dia memilih jurusan yang menurut orang itu adalah jurusan yang cukup rumit namun ada alasan tersendiri bagi nya memilih jurusan itu.
Psikologi merupakan jurusan yang membahas seputar pikiran, emosi, dan perilaku manusia. Karena banyak nya orang yang di zaman sekarang mengalami depresi karena banyak hal dan tidak ada orang yang dapat membantu nya, sebab itu lah abang sepupuku ingin sekali membantu orang - orang yang membutuhkan sandaran seseorang untuk diri mereka.
Selama berada di Yogyakarta dia sering memberi kabar akan keadaan nya di negeri orang. Dia sedang susah, senang, dan sedih semua nya dia ceritakan pada kami yang berada di kampung.
Dia mengatakan banyak hal yang dia lihat di sana salah satu nya kota Malioboro yang terlihat sangat indah pada malam hari, dia juga mengatakan ingin sekali suatu saat nanti mengajak aku dan sekeluarga untuk menikmati indahnya malam di kota Malioboro.
Waktu terus berjalan bagaikan roda yang berputar, sudah genap 1 tahun abang sepupu ku melanjutkan studi nya di Yogyakarta. Ketika bulan ramadhan pun dia habis kan di sana, ku bayangkan betapa berbedanya ramadhan dia ketika di rumah dan di sana pasti dia kesepian dan ya aku juga berpikir apakah dia menghabiskan lebaran di Yogyakarta juga atau tidak.
Namun rasa kasihan ku kepada nya mulai menghilang ketika dia menelfon ku 2 minggu sebelum hari Raya Idul Fitri tahun 2024 dan memberitahu ku bahwasanya hari raya tahun ini tetap akan bersama keluarga di rumah. Sehingga membuat ku merasa senang karena akan segera bertemu dengan nya lagi.
Setelah hari dimana dia menelfon ku memberikan kabar dia akan merayakan hari Raya Idul Fitri di rumah, keesokan hari nya dia menelfon ku kembali mengatakan jika dia sedang berada di perjalan pulang siap untuk bertemu keluarga di kampung halaman.
Suasana bahagia mengelilingi kami sekeluarga karena tidak sabar menyambut kepulangan nya ke rumah setelah 1 tahun merantau di luar pulau demi menuntut ilmu. Mengejar cita-cita mulia yang sangat dia dambakan sejak lama, yaitu membantu orang dengan menjadi dokter psikologi.
Abang sepupuku mengatakan jika dia akan pulang melalui jalur udara dan meminta adik nya yang berusia terpaut tidak jauh dari nya untuk menjemput nya di bandara. Kami sekeluarga bahagia mendengar kabar jika abang sepupuku sudah berada di bandara, dan menyuruh adik kandung dari abang sepupuku itu untuk cepat-cepat menjemput nya di bandara.
Ketika keluarga ku merasa bahagia aku juga ikut bahagia. namun entah kenapa saat itu perasaan ku campur aduk antara bahagia dan cemas akan suatu hal yang tidak aku ketahui apa penyebab nya. Karena tidak mau memikirkan terlalu jauh apa penyebab perasaan cemas yang menyertai ku sedari tadi, akhirnya aku hanya memikirkan rasa senang ketika abang sepupuku nanti sudah sampai di rumah, pasti dia membawa banyak oleh-oleh untuk kami sekeluarga.